Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Pertama

Posted on

Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Pertama – Pada kesmpat kali ini Duta Dakwah akan menyampaikan tentang bagaimana sikap kedua orang tua janin yang sudah berjalan empat bulan dalam kandungan ibunya?, Jawabannya akan kami sampaikan pada risalah ini In Sya Allah.

Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Pertama

Kita sudah banyak yang tahu kebiasaan, atau tradisi yang pernah kita temui diantara saudara kita seiman, yaitu yang apabila ia telah mengandung janin 7 bulan; di situ ada istilah “Piton-piton” atau “Nujuh Bulan” kemudian bagaimana jika janin dalam kandungan sudah berjalan empat bulan atau 120 hari adakah istilah “Empat Bulanan”?

Untuk lebih jelasnya mengenai prihal tersebut sebaiknya mari kita sama-sama ikuti uraian berikut ini:

Mukodimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ سُلُالَةٍ مِنْ طِيْنٍ، كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى: وَلَقَدْ خَلَقَنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ، ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ، ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا ءَاخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ، الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَافِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ

Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT Tuhan seru sekalian ‘alam, Shalawat serta salamnya semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi Agung Muhammad s.a.w., keluarga dan shahabatnya semua, Amiin…

Saudarku seiman, Kami sangat menghargai pada saudara kami yang selalu mgadakan istilah “Piton-piton” atau tujuh ulanan bayi dalam kandungan, dan kami juga menganggap itu baik sepanjang kegiatannya bermuatan “Dzikrullah” seperti dengan membaca Al-quran, Khataman Alquran, baca surat-surat pendak, baca sholawat dan memperbanyak doa kepada Allah SWT.

Akan tetapi barangkali tidak salah juga jika dalam rangka bersyukur kepada Allah dengan mengadakan beragam bacaan yang bermutan “Dzikrullah, Istighfar, Syahadat, Sholawat dan Doa” ketika janin berusia 4 bulan dalam kandungan, karena pada usia tersebutlah Allah mengutus Malikat untuk meniupkanruhnya kepada Janin.

Dalil Penciptaan Manusia Dalam Al-quran:

وَلَقَدْ خَلَقَنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ، ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ، ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا ءَاخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ، سورة: المؤمنون، اية ١٢ – ١٤ ه

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(QS. Al-Mukminun, 12 – 14)

Dalil Kejadian Manusia Dalam Hadits

حَدَّثَنَا الۡحَسَنُ بۡنُ الرَّبِيعِ: حَدَّثَنَا أَبُو الۡأَحۡوَصِ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ زَيۡدِ بۡنِ وَهۡبٍ: قَالَ عَبۡدُ اللهِ: حَدَّثَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ، وَهُوَ الصَّادِقُ الۡمَصۡدُوقُ، قَالَ: (إِنَّ أَحَدَكُمۡ يُجۡمَعُ خَلۡقُهُ فِي بَطۡنِ أُمِّهِ أَرۡبَعِينَ يَوۡمًا، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثۡلَ ذٰلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضۡغَةً مِثۡلَ ذٰلِكَ، ثُمَّ يَبۡعَثُ اللهُ مَلَكًا فَيُؤۡمَرُ بِأَرۡبَعِ كَلِمَاتٍ، وَيُقَالُ لَهُ: اكۡتُبۡ عَمَلَهُ، وَرِزۡقَهُ، وَأَجَلَهُ، وَشَقِيٌّ أَوۡ سَعِيدٌ، ثُمَّ يُنۡفَخُ فِيهِ الرُّوحُ، فَإِنَّ الرَّجُلَ مِنۡكُمۡ لَيَعۡمَلُ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيۡنَهُ وَبَيۡنَ الۡجَنَّةِ إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسۡبِقُ عَلَيۡهِ كِتَابُهُ، فَيَعۡمَلُ بِعَمَلِ أَهۡلِ النَّارِ. وَيَعۡمَلُ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيۡنَهُ وَبَيۡنَ النَّارِ إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسۡبِقُ عَلَيۡهِ الۡكِتَابُ، فَيَعۡمَلُ بِعَمَلِ أَهۡلِ الۡجَنَّةِ). [الحديث ٣٢٠٨ – أطرافه في: ٣٣٣٢، ٦٥٩٤، ٧٤٥٤]

Artinya: Al-Hasan bin Ar-Rabi’ telah menceritakan kepada kami: Abul Ahwash menceritakan kepada kami, dari Al-A’masy, dari Zaid bin Wahb: ‘Abdullah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan kepada kami dan beliau adalah yang jujur lagi dibenarkan. Beliau bersabda, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya. Kemudian Allah mengutus satu malaikat dan diperintah dengan empat perkataan. Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.” (Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643) atau dalam Kitab Arba’in Hadi ke empat.

Penjelasan Hadits Tentang Penciptaan Manusia

  1. Kalimat, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya ” maksudnya yaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah)
  2. Kalimat, “kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya” yaitu Malaikat yang mengurus rahim
  3. Kalimat “Sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga……..” secara tersurat menunjukkan bahwa orang tersebut melakukan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan pelakunya ke surga sehingga dia hampir dapat masuk ke surga kurang satu hasta. Ia ternyata terhalang untuk memasukinya karena taqdir yang telah ditetapkan bagi dirinya di akhir masa hayatnya dengan melakukan perbuatan ahli neraka. Dengan demikian, perhitungan semua amal baik itu tergantung pada apa yang telah dilakukannya. Akan tetapi, bila ternyata pada akhirnya tertutup dengan amal buruk, maka seperti yang dikatakan pada sebuah hadits: “Segala amal perbuatan itu perhitungannya tergantung pada amal terakhirnya.” Maksudnya, menurut kami hanya menyangkut orang-orang tertentu dan keadaan tertentu. Adapun hadits yang disebut oleh Imam Muslim dalam Kitabul Iman dari kitab shahihnya bahwa Rasulullah berkata: ” Seseorang melakukan amalan ahli surga dalam pandangan manusia, tetapi sebenarnya dia adalah ahli neraka.” Menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pujian/popularitas. Yang perlu diperhatikan adalah niat pelakunya bukan perbuatan lahiriyahnya, orang yang selamat dari riya’ semata-mata karena karunia dan rahmat Allah Ta’ala.
  4. Kalimat ” maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. ” Maksudnya bahwa, hal semacam ini bisa saja terjadi namun sangat jarang dan bukan merupakan hal yang umum. Karena kemurahan, keluasan dan rahmat Allah kepada manusia. Yang banyak terjadi manusia yang tidak baik berubah menjadi baik dan jarang orang baik menjadi tidak baik.

Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku

Firman Allah, “Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku” menunjukkan adanya kepastian taqdir sebagaimana pendirian ahlussunnah bahwa segala kejadian berlangsung dengan ketetapan Allah dan taqdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan berbahaya. Firman Allah, QS. Al-Anbiya’ : 23, “Dan Dia tidak dimintai tanggung jawab atas segala tindakan-Nya tetapi mereka akan dimintai tanggung jawab” menyatakan bahwa kekuasaan Allah tidak tertandingi dan Dia melakukan apa saja yang dikehendaki dengan kekuasaa-Nya itu.

Imam Sam’ani berkata: “Cara untuk dapat memahami pengertian semacam ini adalah dengan menggabungkan apa yang tersebut dalam Al Qur’an dan Sunnah, bukan semata-mata dengan qiyas dan akal. Barang siapa yang menyimpang dari cara ini dalam memahami pengertian di atas, maka dia akan sesat dan berada dalam kebingungan, dia tidak akan memperoleh kepuasan hati dan ketentraman. Hal ini karena taqdir merupakan salah satu rahasia Allah yang tertutup untuk diketahui oleh manusia dengan akal ataupun pengetahuannya. Kita wajib mengikuti saja apa yang telah dijelaskan kepada kita tanpa boleh mempersoalkannya. Allah telah menutup makhluk dari kemampuan mengetahui taqdir, karena itu para malaikat dan para nabi sekalipun tidak ada yang mengetahuinya”.

Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Pertama
Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Pertama

Ada pendapat yang mengatakan : “Rahasia taqdir akan diketahui oleh makhluk ketika mereka menjadi penghuni surga, tetapi sebelumnya tidak dapat diketahui”.

Beberapa Hadits telah menetapkan larangan kepada seseorang yang tidak mau melakukan sesuatu amal dengan alasan telah ditetapkan taqdirnya. Bahkan, semua amal dan perintah yang tersebut dalam syari’at harus dikerjakan. Setiap orang akan diberi jalan yang mudah menuju kepada taqdir yang telah ditetapkan untuk dirinya. Orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang beruntung maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan yang beruntung sebaliknya orang-orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang celaka maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan celaka sebagaimana tersebut dalam Firman Allah :

“Maka Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh keberuntungan”.

(QS. Al Lail :7)

“Kemudian Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh kesusahan”.

(QS.Al Lail :10)

Para ulama berkata : “Al Qur’an, lembaran, dan penanya, semuanya wajib diimani begitu saja, tanpa mempersoalkan corak dan sifat dari benda-benda tersebut, karena hanya Allah yang mengetahui”.

Allah berfirman : “Manusia tidak sedikit pun mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah kehendaki”.(QS. Al Baqarah : 255)

Berdoa Untuk Kebaikan

Berdoa untuk dalam rangka bersyukur kepada Allah dalam segala hal terdapat banyak dalil dalam Al-quran. Dalil-dalil tersebut akan kami sampaikan pada halam berikutnya sebagai risalah sambungan dari Tema ini, Jika antum ingin mengadakan kegiatan tasyakuran Empat bulanan apa saja yang mesti dibaca dan bagaimana rangkaiannya?, sebakinya antum baca pada link ini : Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Kedua

Demikian Uraian kami tentang Doa Empat Bulan Kehamilan, Bagian Pertama – Semoga dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Abaikan saja uraia kami ini jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya.

بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ