Khutbah Maulid Nabi : Untuk Berkhutbah Bulan Maulid

Posted on

Khutbah Maulid Nabi : Untuk Berkhutbah Bulan Maulid – Pada kesempatan ini Dutadakwah akan menuliskan Materi Khutbah Jum’at mengenai Memperingati Maulid Nabi, Materi ini sengeja kami tulis untuk disampaikan ketika berkhutbah pada bulan Robi’ul-awwal.

Khutbah Maulid Nabi : Untuk Berkhutbah Bulan Maulid

Materi  ini yakni Tema Khutbah Maulid Nabi: Memperingati Maulid Nabi ini sebaiknya disampaikan pada khutbah jum’at di atas tanggal 10 Robi’ul Awwal

Mukodimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَعْطَى الْبَرَكَةَ مِنْ عُمْرِنَا هَذَا، وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ، صَلَاةُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَءَالِهِ وَصَحْبِهَ اَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ

Ma’asyirol-muslimin Rohimakumullah, Para Khotib dan calon khotib yang kami banggakan, materi khutbah maulid nabi ini kami tuliskan tentang Memperingati Maulid Nabi. Khutbah ini kami tulis secara singkat, padat dan spesifik untuk memperingati maulid nabi melalui mimbar khutbah tanpa mengurangi dari rukun khutbah itu sendiri.

Materi Khutbah Maulid Nabi

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ، الْعَزِيْزِ الْغَفَّارِ ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارِ، أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ الْمَلِكُ الْغَفَّارُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ حَبِيْبُ الْجَبَّارِ ، اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  الْمُخْتَارِ، وَعَلَى ءَالِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَخْيَارِ (أَمَّا بَعْدُ) فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوْا اللهَ  حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاتَمُوْتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ …قال الله تعالى : يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءكُمُ الرَّسُولُ بِالْحَقِّ مِن رَّبِّكُمْ فَآمِنُواْ خَيْراً لَّكُمْ وَإِن تَكْفُرُواْ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَكَانَ اللّهُ عَلِيماً حَكِيماً (النساء : ١٧٠)﯁

كَمَا كُتِبَ فِيْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ : وَبَرَزَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى اْلأَرْضِ رَافِعًا رَأْسَهُ اِلَى السَّمَاءِ الْعَلِيَّةِ ۞ مُوْمِيًا بِذَلِكَ الرَّفْعِ اِلَى سُوْدَدِهِ وَعُلَاهُ ۞ وَمُشِيْرًا اِلَى رِفْعَةِ قَدْرِهِ عَلَى سَآئِرِ الْبَرِيَّةِ ۞ وَاَنَّهُ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ حَسُنَتْ طِبَاعُهُ وَسَجَايَاهُ ۞ وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

Ma’asyirol muslimin jama’ah jum’at rohimakumullah. Marilah kita senantiasa memupuk jiwa kita dengan Taqwallah dengan sebenar-benarnya taqwallah yaitu mejalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Khutbah jum’at kali ini kami sampaikan tentang Maulid Nabi Agung Muhammad shollallahu ‘lahi wa ssallam, Terkait dengan hal ini Allah SWT, berfiman sebagai-mana yang sudah saya bacakan tadi yang artinya wallahu’alamu bimurodihi:

“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah . Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”. (QS. Al-nisa : 170)

Maulid Nabi Shollahu ‘alaihi wa ssallam

Sebagaimana tertulis dalam qishatul maulid: Bahwa Ketika Nabi dilahirkan, beliyau meletakkan kedua belah tangannya di atas bumi dengan mengangkat kepalanya ke atas langit yang tinggi, itu adalah pertanda pada sikap kepemimpinannya dan ketinggian pangkatnya dan memberi isyarat pada keluhuran martabatnya melebihi seluruh manusia. Dan sesungguhnya beliyau adalah kekasih Allah yang sangat baik tabi’at dan prilakunya.

Dan Sabda Nabi Shollahu ‘alaihi wa ssallam, Sesungguhnya aku telah diutus untuk menyempurnakan Akhlaq yang muliya.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang berbahgia;

Wa-lhasil sehebat apapun pengetahuan dan amal kita, sebanyak apapun harta kita, setinggi apapun kedudukan kita, jikalau akhlaknya rusak maka tidak bernilai.

Yakinlah bahwa Rasulullah Shollahu ‘alaihi wa ssallam, diutus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak. Hal ini dinyatakan sendiri oleh beliau ketika menjawab pertanyaan seorang sahabatnya, “Mengapa engkau diutus ke dunia ini ya Rasul?”. Rasul menjawab, “Sesungguhnya aku diutus ke dunia hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”.

Sayangnya kalau kita mendengar kata akhlak seakan fokus pikiran kita hanya terbentuk pada senyuman dan keramahan. Padahal maksud akhlak yang sebenarnya jauh melampaui sekedar senyuman dan keramahan. Karenanya penjabaran akhlak dalam perilaku sehari-hari bukanlah suatu hal yang terpecah-pecah. Semua terintegrasi dalam satu kesatuan utuh, termasuk bagaimana akhlak kita kepada Alloh.

Akhlak kita kepada Alloh

Akhlak kita kepada Alloh SWT harus dipastikan benar-benar bersih. Orang yang menjaga akhlaknya kepada Alloh, hatinya benar-benar putih seperti putihnya air susu yang tidak pernah tercampuri apapun. Bersih sebersih-bersihnya. Bersih keyakinannya, tidak ada sekutu lain selain Alloh. Tidak ada satu tetes pun di hatinya meyakini kekuatan di alam semesta ini selain kekuatan Alloh SWT sehingga ia sangat jauh dari sifat munafik.

Imam Al Ghazali yang menuturkan ucapan Imam Hatim Al Ashom, seorang ulama yang shalih ketika mengupas perbedaan antara orang mukmim dengan orang munafik.

“Seorang mukmin senantiasa disibukan dengan bertafakur, merenung, mengambil pelajaran dari aneka kejadian apapun di muka bumi ini, sementara orang munafik disibukan dengan ketamakan dan angan-angan kosong terhadap dunia ini.

Seorang mukmin berputus asa dari siapa saja dan kepada siapa saja kecuali hanya kepada Alloh, sementara orang munafik mengharap dari siapa saja kecuali dari mengharap kepada Alloh.

Sebagai mukmin merasa aman, tidak gentar, tidak takut oleh ancaman siapa pun kecuali takut hanya kepada Alloh karena dia yakin bahwa apapun yang mengancam dia ada dalam genggaman Alloh, di lain pihak orang munafik justru takut kepada siapa saja kecuali takut kepada Alloh, naudzhubilah, yang tidak dia takuti malah Alloh SWT.

Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan brmanfa’at dan diridhoi Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوُهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khutbah kedua

الْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ، اِتَّقُوااللَه فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهَوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ  أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَأَيَّدَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ عِبَادِهِ، وَقَالَ تَعَالَى: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يٰآيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَآءِ الرَّاشِدِيْنَ سَيِّدِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَعًمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنْ بَاقِيَةِ الصَّحَابَةِ وَ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللَّهُمَّ اَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَ الْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَنِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ

Khutbah-Jum’at-Memperingati-Maulid-Nabi
Khutbah-Jum’at-Memperingati-Maulid-Nabi

Demikian Materi Khutbah bertemakan: Khutbah Maulid Nabi : Untuk Berkhutbah Bulan Maulid – Mudah-mudahan  Materi ini bermanfaat untuk kita semua. Abaiakan saja jika dalam meteri khutbah ini banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan nurani Khotib. Terima kasih atas kunjungannya dan mohon ma’af atas segala khilaf, Ghofarollahu liy wa lakum.

بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ