Tiga yang mengikuti jenazah, Dua kembali dan satu tertinggal

Posted on

Tiga yang mengikuti jenazah, Dua kembali dan satu tertinggal – Melalui kesempatan ini Dutadakwah akan menerangkannya. Maksud dari tiga hal yang mengikuti jenazah dan yang dua kembali adalah itu yang pasti terjadi.

Tiga yang mengikuti jenazah, Dua kembali dan satu tertinggal

Tidak hanya perihal tersebut yang akan kami sampaikan dalam lembaran ini, melainkan termasuk hal yang tidak kalah menariknya adalah dekatnya surga dan neraka.

Mukadimah

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَقْرَبَنَا الْجَنَّةَ وَأَدْخَلَنَا فِيْهَا بِرَحْمَتِهِ آمِيْن، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ:  أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah Segala Puji bagi Allah. Shalawat Salam semoga tetap tercurah ke haribaan Nabi Agung Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca yang rahimakumullah.

Pada kesempatan ini Dutadakwah akan menyampaikan hadits mengenai apa-apa yang mengikuti jenazah dan siapa yang tertigal dengannya.

Selain itu juga kami sampaikan di sini bahwa surga dan neraka itu tidak jauh. Untuk lebih lengkapnya baca uraiannya berikut ini.

Tiga perkara yang mengikuti jebazah

Setiap kita pasti akan mati. Jika mati telah menjemputnya tak satupun diantara kita ynag bisa menolaknya. Ada tiga hal memang yang ikuit mengantarkannya namun hanya satu saja yang bisa menemaninya hinga akhirat. Dan perihal tersebut ditegaskan dalam hadits sebagai berikut:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ؛ فَيَرْجِعُ اِثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Dari Anas r.a. dari Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Mengikuti kepada seseorang mayit itu tiga hal, iaitu keluarganya, hartanya serta amalnya. Kemudian kembalilah yang dua macam dan tertinggallah yang satu. Kembalilah keluarga serta hartanya dan tertinggallah amalnya”. (Muttafaq ‘alaih). Diknuqil dari Riyadhush-sholihin.

Surga dan Neraka itu dekat

Ketika kita sedang beramal baik maka kita sesungguhnya sedang berda di area surge. Dan ketika kita sedang berada dalam kemaksiatan sesungguhnya kita sedang berada di wilayah neraka.

Sedekat apa sesungguhnya atara kita dan surganya Allah?. Dan sedekat apa pula antara kita dengan Nerakanya Allah?. Saudarku seiman, Perihatersebut dijawab oleh Rasulullah ﷺ, sebagaimana dalam hadits berikut;

Bunyi Hadits Syurga & Neraka itu dekat

عَنْ اِبْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ، رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Artinya:  Dari Ibnu Mas’ud r.a. katanya: “Nabi ﷺ bersabda:

“Surga  itu   lebih  dekat  pada  seseorang  di  antara  engkau sekalian daripada ikat terumpahnya, neraka pun demikian pula”. (Riwayat Bukhari)

Keterangan Hadits:

Maksud Hadis di atas itu ialah bahawa untuk mencapai surga atau neraka itu mudah sekali. Jika seseorang ingin mendapatkan surga tentulah wajib mempunyai kesengajaan yang benar, melakukan ketaatan kepada Allah, melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua laranganNya.

Akan tetapi jika ingin memasuki neraka, tentulah dengan jalan mengikuti apa saja yang menjadi kehendak hawa nafsu. Menuruti kemauan syaitan dan melakukan apa saja yang berupa kemaksiatan dan kemungkaran. (semoga kita dilindungi Allah dari siksa neraka itu).

Hanya ingin menjadi teman rasul dalam surga

Abu Firas yakni Rabi’ah bin Ka’ab al-aslami radhiyallahu ‘anhu. Dia disuruh Rasulullah untuk meminta kepadanya apa saja, yang akan Rasulullah munajtkan kepada Allah. Ternyata dia permintaannya hanya ingin menjadi teman Rasulullah di dalam Surga. Perihal ini diterangkan dalam sebuah hadits yang kami kutip dari Rayadhush-sholihin sebagai berikut;

Bunyi hadits dari Abu Firas

 عَنْ أَبِيْ فِرَاسْ رَبِيْعَةَ بْنِ كَعْبٍ الْأَسْلَمِيِّ خَادِمِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ، ومِنْ أَهْلِ الصُّفَّةِ، قَالَ: كُنْتُ أَبَيْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم، فَآتِيْهِ بِوُضُوْئِهِ، وَحَاجَتِهِ فَقَالَ: سَلْنِيْ فَقُلْتُ: أسْألُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ. فَقَالَ: أوَ غَيْرَ ذَلِكَ؟، قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ. قَالَ: فأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرةِ السُّجُوْدِ، رواه مسلم

Makna Hadits dari Abu Firas

Artinya:  Dari Abu Firas iaitu Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami,  pelayan   Rasulullah  s.a.w.  dan  ia termasuk  pula  dalam golongan ahlussuffah. Yakni kaum fakir miskin r.a. katanya:

“Saya bermalam beserta Rasulullah ﷺ, kemudian saya mendatangkan untuknya dengan air wudhu’nya serta hajatnya. Maksudnya pakaian dan lain-lain. Kemudian beliau ﷺ, bersabda;

“Memintalah padaku!”. Saya berkata:. “Saya meminta kepada Tuan untuk menjadi kawan Tuan di dalam surga”.

Beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi:

“Apakah tidak ada yang selain itu?”

Saya menjawab: “Sudah, itu sajalah.”

Beliau lalu bersabda; “Kalau begitu tolonglah aku untuk melaksanakan permintaanmu itu dengan memaksa dirimu sendiri untuk memperbanyak bersujud. Maksudnya engkaupun harus pula berusaha untuk terlaksananya permintaan tersebut dengan jalan memperbanyakkan menyembah Allah”. (Riwayat Muslim).

Tiga Hal Yang Mengikuti Jenazah
Tiga Hal Yang Mengikuti Jenazah

Demikian Materi Dutadakwah menerangkan tentang; Tiga yang mengikuti jenazah, Dua kembali dan satu tertinggal Semoga dapat terinspirasi dari inti uraian ini. Mohon Abaikan saja uraian kami ini, jika pembaca tidak sependapat.Terima kasih atas kunjungannya. Wallahu A’lamu bish-showab.