Keutamaan Sholat Tasbih

Keutamaan Sholat Tasbih

Sholat merupakan ibadah yang paling utama dalam Islam setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia menjadi tiang agama, penghubung antara seorang hamba dengan Rabb-nya, serta sarana untuk membersihkan hati dari noda dosa. Di antara ragam sholat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam terdapat sebuah sholat istimewa yang disebut Sholat Tasbih. Sholat ini dikenal sebagai salah satu sholat sunnah yang mengandung dzikir khusus berupa kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang dibaca dalam jumlah tertentu di setiap rakaat.

Artikel ini akan menguraikan asal-usul Sholat Tasbih, tata cara pelaksanaannya, keutamaannya, serta hikmah yang bisa dipetik dari ibadah ini.

Baca Juga Peraktek Sholat Tasbih di sini: Cara Sholat Tasbih

Asal-usul Sholat Tasbih

Sholat Tasbih bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada pamannya, Abbas bin Abdul Muththalib:

“Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah engkau aku berikan, aku anugerahkan, aku berikan, aku beritahukan, aku lakukan kepadamu sepuluh hal? Jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang rahasia maupun yang terang-terangan. Sepuluh hal itu adalah engkau sholat empat rakaat, membaca pada setiap rakaatnya Surah Al-Fatihah dan surah. Setelah selesai membaca (surah), engkau ucapkan ketika masih berdiri: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar sebanyak 15 kali. Kemudian ketika rukuk engkau ucapkan 10 kali, ketika i’tidal 10 kali, ketika sujud 10 kali, ketika duduk di antara dua sujud 10 kali, ketika sujud kedua 10 kali, dan ketika duduk setelah sujud kedua sebelum bangkit 10 kali. Itu semuanya berjumlah 75 dalam satu rakaat. Dalam empat rakaat semuanya berjumlah 300 tasbih.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya).

Dari hadits ini, para ulama menjelaskan bahwa Sholat Tasbih merupakan sholat sunnah yang dianjurkan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam untuk diamalkan oleh umatnya, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai status kesahihan haditsnya. Namun, mayoritas ulama membolehkan pelaksanaannya sebagai bentuk ibadah sunnah yang mendekatkan diri kepada Allah.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tasbih

Sholat Tasbih dapat dilakukan sebanyak empat rakaat, baik dengan sekali salam maupun dua kali salam (dua rakaat-dua rakaat). Tata caranya secara garis besar sama dengan sholat sunnah lainnya, hanya saja ditambah dengan bacaan tasbih di dalamnya.

1. Niat

Sholat ini diawali dengan niat di dalam hati:

Ushalli sunnatat-tasbihi arba‘a raka‘atin lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tasbih empat rakaat karena Allah Ta‘ala.”

  1. Bacaan Tasbih

Kalimat tasbih yang dibaca adalah:

Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar.

Jumlah bacaan dalam setiap rakaat adalah 75 kali, sehingga dalam empat rakaat menjadi 300 kali.

  1. Urutan Bacaan
  • Setelah membaca surah Al-Fatihah dan surah, bacalah tasbih 15 kali.
  • Ketika rukuk, bacalah tasbih 10 kali.
  • Saat i‘tidal, bacalah tasbih 10 kali.
  • Saat sujud pertama, bacalah tasbih 10 kali.
  • Saat duduk di antara dua sujud, bacalah tasbih 10 kali.
  • Saat sujud kedua, bacalah tasbih 10 kali.
  • Saat duduk sebelum berdiri untuk rakaat berikutnya, bacalah tasbih 10 kali.

Dengan pola tersebut, dalam setiap rakaat terkumpul 75 kali tasbih.

Waktu Pelaksanaan Sholat Tasbih

Sholat Tasbih dapat dikerjakan kapan saja, baik di siang maupun malam hari, kecuali pada waktu-waktu yang terlarang untuk sholat. Namun, sebagian ulama menganjurkan melakukannya pada malam hari karena suasananya lebih tenang dan hati lebih mudah khusyuk.

Ada yang menganjurkan untuk dilakukan setiap hari sekali, ada pula yang menyarankan seminggu sekali, sebulan sekali, atau bahkan setahun sekali. Sebagian ulama mengatakan cukup sekali seumur hidup sebagai bentuk amal kebaikan yang besar. Semua pendapat tersebut menunjukkan bahwa Sholat Tasbih adalah ibadah sunnah yang fleksibel dan tidak memberatkan.

Keterangan Sholat Tasbih

Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin dalam Busyral Karim bi Syarhi Masa’ilit Ta’lim halaman 260-261 juz I menyebut sebuah hadits Rasulullah SAW dan sejumlah pandangan ulama berikut ini.

 عَلَّمَهَا صلى الله عليه وسلم لِعَمِّهِ الْعَبَّاسِ، ذُكِرَ لَهْ فَضْلًا عَظِيْمًا فِيْهَا، مِنْهُ “وَلَوْ كَانَتْ ذُنُوْبُكَ (مِثْلَ رَمَلٍ عَالِجٍ) لَغَفَرَهَا اللهُ لَكَ” وَحَدِيْثُهَا حَسَنٌ. قَالَ التَّاجُ السُّبْكِيْ: لَا يَسْمَعُ بِعَظِيْمِ فَضْلِهَا وَيَتْرُكُهَا إِلَّا مُتَهَاوَنٌ بِالدَّيْنِ، فَفِيْ حَدِيْثِهَا “إِنِ اسْتَطَعَتْ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِيْ كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً، وَإِلَّا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ، وَإِلَّا فَفِي كُلِّ شَهْرٍ، وَإِلَّا فَفِيْ كُلِّ سَنَةٍ، وَإِلَّا فَفِيْ الْعُمْرِ مَرَّةً” 

Artinya, “Rasulullah SAW mengajarkan Sayidina Abbas RA (pamannya) sembahyang tasbih. Kepadanya, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan besar sembahyang tasbih. Salah satunya adalah ampunan Allah SWT, ‘Kalau saja dosamu sebanyak gundukan pasir, niscaya Allah SWT akan mengampuni dosamu.’ Hadits ini hasan. Imam Tajuddin As-Subki mengatakan, ‘Tidak ada yang meninggalkan shalat tasbih ini selain orang yang meremehkan agama.

Orang yang meremehkan agama tidak akan berkenan mendengarkan keutamaan sembahyang tasbih ini. Sebuah hadits menyebutkan, ‘Kalau kau sanggup, lakukan sembahyang tasbih ini sekali sehari. Kalau tidak, lakukan sekali dalam satu jumat. Kalau tidak bisa, sembahyang tasbih lah sekali sebulan. Kalau tidak sempat, lakukan sekali setahun. Kalau tidak bisa juga, kerjakanlah sekali dalam seumur hidupmu.’

Baiknya sembahyang empat rakaat ini diakhiri dengan satu salam jika dikerjakan siang hari. Kalau dikerjakan malam hari, sebaiknya dikerjakan dalam dua salam.”

Keutamaan Sholat Tasbih

Sholat Tasbih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

1. Menghapus Dosa

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abbas bin Abdul Muththalib, Sholat Tasbih menjadi sebab diampuninya dosa-dosa, baik yang kecil maupun besar, yang disengaja maupun tidak. Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya.

2. Melatih Kekhusyukan

Sholat ini mengandung banyak bacaan tasbih sehingga menuntut konsentrasi tinggi. Dengan demikian, ia menjadi sarana melatih kekhusyukan, memperlambat gerakan sholat, dan menghadirkan hati ketika beribadah.

3. Menghidupkan Sunnah

Meskipun tidak semua umat Islam mengamalkannya, melaksanakan Sholat Tasbih berarti menghidupkan sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang diajarkan kepada sahabatnya. Menghidupkan sunnah adalah tanda cinta kepada Nabi dan akan mendapatkan pahala yang besar.

4. Mendekatkan Diri kepada Allah

Bacaan tasbih yang diulang-ulang berfungsi sebagai dzikir untuk menyucikan Allah dari segala kekurangan. Hal ini menumbuhkan rasa kedekatan seorang hamba kepada Allah, sekaligus meningkatkan ketenangan jiwa.

5. Menjadi Bekal di Hari Akhirat

Sholat Tasbih bukan hanya menghapus dosa, tetapi juga menambah pahala. Amal ini akan menjadi saksi di hadapan Allah kelak, bahwa hamba-Nya berusaha mendekatkan diri dengan ibadah sunnah.

Boleh juga baca di sini: Fadhilah Sholat Tasbih

Hikmah Sholat Tasbih

Selain keutamaan yang telah disebutkan, ada pula hikmah mendalam dari Sholat Tasbih, yaitu:

  • Menumbuhkan kebiasaan berdzikir. Dengan membaca ratusan kali tasbih dalam satu sholat, seorang muslim akan terbiasa menyebut nama Allah dalam aktivitas sehari-hari.
  • Menjadi sarana introspeksi diri. Sholat ini mengingatkan bahwa manusia penuh dosa dan selalu membutuhkan ampunan Allah.
  • Menguatkan hubungan spiritual. Sholat Tasbih memberikan ruang khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah di luar sholat wajib.
  • Menyucikan hati. Dengan banyaknya tasbih, hati menjadi lebih bersih dari kesombongan dan penyakit hati lainnya.

Pandangan Ulama tentang Sholat Tasbih

Perlu dicatat bahwa sebagian ulama berbeda pendapat mengenai kesahihan hadits Sholat Tasbih. Ada yang menilai haditsnya dha‘if, namun ada juga yang menilainya hasan atau dapat diamalkan.

  • Imam Ahmad pada awalnya ragu, namun kemudian memperbolehkannya.
  • Imam Abu Hanifah membolehkan pelaksanaan sholat ini.
  • Imam Nawawi menyebutkan dalam kitab Al-Adzkar bahwa Sholat Tasbih adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan.
  • Sebagian ulama lain memilih untuk tidak mengamalkannya karena menganggap haditsnya lemah.

Namun, secara umum, banyak ulama menyepakati bahwa sholat ini boleh dilakukan karena termasuk dalam kategori fadhailul a‘mal (amalan-amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan), sehingga meski haditsnya lemah, tetap sah diamalkan.

Penutup

Sholat Tasbih adalah ibadah sunnah yang memiliki nilai sangat tinggi, baik dari sisi dzikir yang terkandung di dalamnya maupun dari sisi keutamaan yang dijanjikan. Meskipun terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai status haditsnya, melaksanakan sholat ini tidaklah dilarang, bahkan dianjurkan sebagai bentuk penghambaan dan permohonan ampunan kepada Allah.

Bagi seorang muslim, Sholat Tasbih bisa menjadi amalan tambahan yang memperkuat iman, membersihkan hati, dan memperbanyak pahala. Ia bukan sekadar ibadah rutin, tetapi juga momentum untuk merenungi kelemahan diri di hadapan Allah dan menyucikan-Nya dengan kalimat-kalimat agung.

Semoga Allah memberi kita taufik untuk senantiasa menghidupkan sunnah Nabi ﷺ, termasuk dengan mengamalkan Sholat Tasbih, serta menjadikannya sebagai amal jariyah yang bernilai di dunia dan akhirat.