Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab Dua (Muta’ad dan Lazim)

Posted on

Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab Dua (Muta’ad dan Lazim)– Pada kesempatan ini Duta Dakwah akan membahas tentang Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 2 Muta’ad & Lazim. Yang mana dalam pembahasan kali ini adalah mengenai contoh-contoh Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab dua muta’ad dan lazim sesuai dengan Pelajaran Tasripan yang dipelajari di Pondok Pesantren Salafiyah secara singkat dan spesifik. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasannya berikut ini dengan seksama.

Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab Dua (Muta’ad dan Lazim)

Adapun perbedaan antara Bab 2 (muta’ad) dan Bab 1 (muta’ad) adalah pada harokat ‘ain fi’il pada fi’il madhi dan harokat ‘ain fi’il pada fi’il mudhori’, Coba antum perhatikan harokat ‘ain fi’il pada fi’il madhi dan harokat ‘ain fi’il pada fi’il mudhori’nya Bab 1 (muta’ad) kemudian bandingkan dengan harokat ‘ain fi’il pada fi’il madhi dan harokat ‘ain fi’il pada fi’il mudhori’nya Bab 2 (muta’ad). Tsulatsi Mujarod Bab 2 (Muta’ad) ‘ain fi’il pada kalimat fi’il madhinya difathahkan dan ‘ain fi’il pada kalimat fi’il mudhori’nya dikasrohkan, lihat contoh berikut ini:

Tashrif fi’il madhi tsulatsi mujarrod bab 2 (muta’ad) bina Ma’lum (mabni lal-maf’ul):

ضَرَبَ ضَرَبَا ضَرَبُوا ضَرَبَتْ ضَرَبَتَا ضَرَبْنَ ضَرَبْتَ ضَرَبْتُمَا ضَرَبْتُمْ ضَرَبْتِ ضَرَبْتُمَا ضَرَبْتُنَّ ضَرَبْتُ ضَرَبْنَا

Tashrif fi’il madhi tsulatsi mujarrod bab 2 (muta’ad) bina majhul (mabni lal-fa’il):

ضُرِبَ ضُرِبَا ضُرِبُوا ضُرِبَتْ ضُرِبَتَا ضُرِبْنَ ضُرِبْتَ ضُرِبْتُمَا ضُرِبْتُمْ ضُرِبْتِ ضُرِبْتُمَا ضُرِبْتُنَّ ضُرِبْتُ ضُرِبْنَا

Tashrif fi’il mudhori tsulatsi mujarrod bab 2 (muta’ad) bina Ma’lum (mabni lal-maf’ul):

يَضْرِبُ يَضْرِبَانِ يَضْرِبُوْنَ تَضْرِبُ تَضْرِبَانِ يَضْرِبْنَ تَضْرِبُ تَضْرِبَانِ تَضْرِبُوْنَ تَضْرِبِيْنَ تَضْرِبَانِ تَضْرِبْنَ أَضْرِبُ نَضْرِبُ

Tashrif fi’il mudhori tsulatsi mujarrod bab 2 (muta’ad) bina majhul (mabni lal-fa’il):

يُضْرَبُ يُضْرَبَانِ يُضْرَبُوْنَ تُضْرَبُ تُضْرَبَانِ يُضْرَبْنَ تُضْرَبُ تُضْرَبَانِ تُضْرَبُوْنَ تُضْرَبِيْنَ تُضْرَبَانِ تُضْرَبْنَ أُضْرَبُ نُضْرَبُ

Pengertian Bina Ma’lum (mabni lil-maf’ul)

Pengertian Bina Ma’lum (mabni lil-maf’ul) atau dalam kata lain disebut Fi’il Ma’lum, Fi’il Ma’lum adalah kata kerja yang disebutkan pelakunya atau kata kerja yang mengandung makna mengerjakan sesuatau.

Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja aktif. Contoh: Zaid memukul Umar: kata “memukul” disebut kata kerja aktif. Perhatikan contoh berikut:

ضَرَبَ زَيْدٌ عَمْرً 

yang artinya: Memukul Zaid kepada Umar (Zaid Memukul Umar kata “memukul” disebut kata kerja aktif, sedang kata; “Zaid” adalah fa’il yakni sebagai pelaku yang bersifat aktif, kata: “Umar” adal sebagai objek (maf’ul)

Pengertian Bina Majhul (mabni lil-fa’il)

Pengertian Bina majhul (mabni lil-fa’il), atau dalam kata lain disebut juga “fi’il majhul”.
Fi’il Majhul adalah kata kerja yang pelakunya tidak disebutkan dalam kalimat, tetapi kata kerja tersebut dibuang karena suatu tujuan berikut :

  • Adakalnya fa’ilnya sudah diMa’lumi
  • Adakalanya untuk menyingkat karena berpegang kepada kecerdasan pendengar
  • Adakalnya karena dikhawatirkanter terjadi sesuatu bagi fi’il jika disebutkan
  • Adakalnya penghinaan bagi fa’il sehingga lisanmu saying untuk menyebutkan
  • Adakalanya untuk menyamarkan terhadap pendengar.

Sesungguhnya majhul tidak akan terbentuk kecuali dari fi’il muta’ad dengan sendirinya contohnya:  yang artinya: Zaid Telah dipukul dan majhul itu tidak terbentuk dari yang lazim. Adapun ma’lum terbentuk dari setiap fi’il-fi’il atas kesamaan. Dan bina majhul itu terjadi pada fi’il madhi, dan fi’il mudhori’ saja, sedangkan fi’il amar tidak bisa dibikin majhul.

Perhatikan contoh berikut ini:

  • Contoh fi’il madhi ma’lum:  artinya: Sudah Memukul Zaid kepada Umar
  • Contoh fi’il madhi majhul: artinya: Sudah dipukul Umar . dalam terjemah maksudnya adalah: (Umar sudah dipukulDhuriba disebut: fi’il madhi majhul, lafadz ‘Amrun itu menjadi naib fa’il.
  • Contoh fi’il mudhori’ ma’lum:  artinya: Sedang Memukul Zaid kepada Umar, atau: Akan Memukul Zaid kepada Umar. maksud terjemahannya adalah: Zaid akan memukul Umar
  • Contoh fi’il mudhori’ majhul:  artinya: sedang dipukul Umar, / Akan dipukul Umar. maksud terjemahannya adalah: Umar akan dipukul / Umar sedang dipukul

 Tashrif Tsulatsi Mujarod Bab 2 (Lazim)

Kalimat di atas pada lafadz :  ‘ain fi’ilnya adalah huruf Lamperhatikan harokat huruf Lambukankah sama persis dengan harokat huruf “Ro” pada lafadz: ??.

Sebagaimana telah dijelasakan pada Tashrif Tsulatsi mujarrod bab 1 (Lazim), bahwa untuk menmgenali perbedaan bab 1 dan bab 2 Tsulatsi mujarrod adalah sebagai berikut:

  • Bab 1 : ‘ain fi’l pada fi’il madhi difathahkan dan ‘ain fi’il pada fi’il mudhori’ didhomahkan ;
  • Bab 2 : ‘ain fi’l pada fi’il madhi difathahkan dan ‘ain fi’il pada fi’il mudhori’ dikasrohkan:
Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 2 (Muta'ad & Lazim)
Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 2 (Muta’ad & Lazim)

Adapun untuk membedakan muta’ad dengan lazim pada bab 2 ini juga sama sangat sederhana yaitu:

  1. Muta’ad ada isim alat seperti: itulah yang dimaksud dengan isim alat yang mempunyai arti (Alat Pemukul, atau bisa kata “palu, martil dan sejenisnya”)
  2. Lazim tidak ada isim alatnya seperti:

Demikian ulasan tentang Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab dua (Muta’ad dan Lazim). Semoga bisa membantu dan menambah pengetahuan untuk para santri pemula. Dan tidak cukup sampai di sini silahkan baca lanjutannya Tashrif Tsulatsi Mujarrod Bab 3 (Muta’ad & Lazim) Terimakasih.