Sholat Sunnah Jum’at : Qobliyah, Dalil & Penjelasannya

Posted on

Sholat Sunnah Jum’at : Qobliyah, Dalil & Penjelasannya – Pada kesempatan kali ini Duta Dakwah akan menyampaikan uraian tentang Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at, kenapa kami sampaikan materi ini? Padahal barangkali sebahagian orang menganggap materi ini tidak penting?, ya bisa saja sebagian orang muslim mempunyai anggapan demikian, namun kami Dutadakwah tidak demikian.

Sholat Sunnah Jum’at : Qobliyah, Dalil & Penjelasannya

Sholat Jum’at adalah sholat fardu yang diwajibkan kepada setiap muslim yang sudah memenuhi syarat wajibnya jum’at, dan tidak diwajibkan bagi muslimat meskipun dia seorang mukimin. untuk lebih jelasnya mengenai sholat sunnah qobliyah jum’at ini, maka mari kita baca materi berikut ini:

Mukodimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَىنَا عَلَى الدِّيْنِ الْاِسْلَامِ وَ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَ الْإِسْلَامِ، صَلَاةُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَى خَيْرِ الْأَنَامِ وَءَالِهِ وَصَحْبِهَ اَجْمَعِيْنَ، أمَّا بَعْدُ

Ma’asyirol-muslimin yang dirahmati Allah, ada diantara saudra kita yang memang berbeda pendapat atau dalam kata lain disebut ikhtilaful-fahmi, dan memang itu lumrah tidak apa-apa yang terpenting jangan sok paling benar apalagi sampai menyakitkan saudaranya sendiri dengan kata-kata “bid’ah, sesat dan menyesatkan”, Contoh: Masalah “Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at” memang ada dan bahkan saya sendiri mendengar langsung bukan katanya ia mengatakan: “Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at tidak ada dalilnya, itu bid’ah, sesat” dan masih ada perkataan-perkataan yang tidak semestinya dikatakan pada saudara seiman. Dasar inilah yang memmbangkitkan kami ingin menyampaikan dalil-dalil terkait, agar saudara-saudara kami tahu sehingga tidak sbegitu mudah berkata “bid’ah, sesat dan lain sebagainya”.

Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at Menurut Dutadakwah

Saudaraku seiman, Pendapat ini sesungguhnya bukan menurut kami, malainkan kami menngikuti para guru kami yang sudah cukup pantas kami ikuti dalam prihal ilmu fiqihnya. Setiap orang memang berhaq mempunyai pendapat, tapi dalam urusan ‘ubudiyah itu tidak asal berpendapat.

Melalui risalah ini kami berharap kepada semua yang suka membaca artikel-artikel di website, mohon kiranya jangan 100% berguru ke website, tapi carilah guru yang amanah serta al-‘Alim al-‘Alamah dan harus bertatap muka (muwajjahah) supaya dapat ilmu manfa’at dan barokah karena dapat sanad dan ijazah. Website itu memang penting juga dibuka dikunjungi dibaca, hanya saja harus waspada terutama urusan ‘ubudiyah, jika artikelnya tidak searah maka jadikan sebagai perbendaharaan ilmu untuk bisa menghargai pendapat orang lain, bukan diikuti, kecuali risalah yang termuat di website tertentu itu sudah sesuai dengan guru kita yang bener-bener faham dan ngerti dalam pan fiqih sebagaimana yang diajarkan di pesatren.

Mengenai Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at, kami berpendapat; bahwa sholat tersebut adalah Sunnah, bukan Salah, bukan Bid’ah. Kami menghargai kepada orang yang tidak mau qobliyah jum’at bahkan yang anti dengan qobliyah jum’at pun, ya monggo silahkan mau lakukan qobliyah atau tidak sesungguhnya tidak ada masalah bagi kami, kami yakin bahwa pahala tidak akan keliru demikian juga dosa.

Mengenai Sholat Qobliyah-jum’at, kami punya guru dan punya dalil juga yang in syaa allah akan kami uraikan secara singkat di bawah ini.

Yang Menganggap Qobliyah Jum’at adalah Salah & Bid’ah

Saudarku yang berakhlaq mulia, mereka berpendapat bahwa sholat sunnah qobliyah jum’at itu Bid’ah dan tidak ada dasarnya, lalu apa landasan mereka?, mereka berpegang diantaranya pada argumen Ibnu Qoyim Rohimahullah, sebagaimana tertulis dalam kitab “Zaadul Ma’aad” sebagai berikut:

Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala berkata:

وَكَانَ إِذَا فَرَغَ بِلَالٌ مِنَ الْأَذَانِ، أَخَذَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فِي الْخُطْبَةِ وَلَمْ يَقُمْ أَحَدٌ يَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ الْبَتَةَ، وَلَمْ يَكُنْ الْأَذَانُ إِلَّا وَاحِدًا، وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْجُمْعَةَ كَالْعِيْدِ لَا سُنَّةَ لَهَا قَبْلَهَا، وَهَذَا أَصَحُّ قَوْلَيِ الْعُلَمَاءِ، وَعَلَيْهِ تَدُلُّ السُّنَّةَ، فَإِنَّ النَّبِيَ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ، فَإِذَا رَقِيَ الْمِنْبَرَ أَخَذَ بِلَالٌ فِي أَذَانِ الْجُمْعَةِ، فَإِذَا أَكْمَلَهُ أَخَذَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فِي الْخُطْبَةِ مِنْ غَيْر فَصْلٍ، وَهَذَا كَانَ رَأْيُ عَيْنٍ فَمَتَى كَانُوْا يُصَلُّوْنَ السُّنَّةَ؟

Artinya: “Jika Bilal selesai adzan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai khotbah (Jumat). Tidak ada satu pun yang berdiri mendirikan salat dua raka’at sama sekali. Dan tidak pula adzan dikumandangkan kecuali satu kali (adzan) saja. Hal ini menunjukkan bahwa shalat Jumat itu seperti shalat ‘Id yang tidak didahului dengan salat sunah qabliyah. Inilah pendapat yang paling tepat dari dua pendapat ulama dan juga pendapat yang didukung oleh sunah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya, dan ketika beliau naik mimbar, Bilal langsung mengumandangkan adzan Jum’at. Jika adzan selesai, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sllam memulai khotbah tanpa ada jeda. Ini perkara yang jelas terlihat dengan mata kepala langsung. Jadi, kapan mereka salat sunah (qabliyah Jumat)?” (Zaadul Ma’aad, 1: 417)

Dan masih ada pegangan mereka selain keterangan tersebut, Dalam hal tersebut kami Dutadakwah sudah membahasnya dalam Risalah Majmu’ Masail Karya kami sendiri yang dinukil dari beberapa kitab Hadits dan Fiqih diantaranya adalah berikut ini:

Pendapat Ulama Syfi’i tentang Sholat Qobliyah Jum’at

Diantaranya adalah: Tertulis dalam Kitab Majmu’ Syarah Al-Muhadzab Jilid 5 halaman 12  atau dalam Risalah Majmu’  masail jilid 2 halaman 190 sebagai berikut:

ترتوليس دلم كتاب شرح مهذب جليد ٥ صحيفة ١٢ : فَرْعٌ : فِيْ سُنَّةِ الْجُمْعَةِ بَعْدَهَا وَقَبْلَهَا : تُسَنُّ قَبْلَهَا وَبَعْدَهَا صَلَاةٌ، وَأَقَلُهَا رَكْعَتَانِ قَبْلَهَا وَرَكْعَتَانِ بَعْدَهَا، وَالْأَكْمَلُ : أَرْبَعٌ قَبْلَهَا وَأَرْبَعٌ بَعْدَهَا. (المجموع شرح مهذب جليد ٥ صحيفة ١٢

Artinya: “Cabang Permasalahan” menerangkan tentang Sholat Sunnah Jum’at sesudah dan sebelumnya: “Disunahkan Sholat Sunnah jum’at sebelum dan sesudahnya, setidak-tidaknya dua roka’at sebelum jum’at dan dua roka’at sesudah jum’at, dan yang paling sempurna adalah: yang paling sempurna adalah empat raka’at sebelum jum’at dan empat roka’at sesudah shalat Jum’at” (dikutip dari kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab)

Sholat Sunah Qobliyah Jum’at dalam Kitab Iqna’

دلم كتاب الإقناع كراڠن شيخ شَرْبَيْنِيْ ديكاتكن سباڮي بريكوت : الْجُمْعَةِ كَالظُّهْرِ : فِيْمَا مَرَّ فَيُصَلِّى قَبْلَهَا أَرْبَعًا بَعْدَهَا أَرْبَعًا. (الإقناع جـ 1- ص 99

Artinya: Sholat Jum’at itu sama seperti Sholat Dzuhur, maka sunnah sholat sebelum jum’at itu empat roka’at dan sunnah juga sholat sunnah sesudah jum’at itu empat roka’at. (kutipan dari Kitab Iqna’ jilid 1 halaman 99)

Qobliyah Jum’at dalam Minhajut Tholibin

دلم كتاب منهاج الطالبين كتاب إندوك دلم مذهب شافعي ترتوليس : “وَقَبْلَهَا مَا قَبْلَ الظُّهْرِ”  (منهاج الطالبين باب صلاة نفل

Dalam Kitab Minahjut Tholobin: “Sholat sunnah sebelum jum’at itu persis dengan sholat sunnah sebelum dzuhur” (kutipan dari Kitab Munahjut Tholibin Bab Sholat Sunnah)

Qobliyah Jum’at dalam Shohih Turmudzi

ترسبوت دلم كتاب حديث ترمذي : وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّى قَبْلَ الْجُمْعَةِ أَرْبَعًا وبعدها أَرْبَعًا (صحيح الترمذي – جـ ٢ ص  ٣١٢

Dalam Shohih Turmudzi tertulis: “Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwasanya Nabi SAW beliau sholat sunnah sebelum jum’at empat roka’at dan sesudahnya juga beliau sholat sunnah empat roka’at” (Dikutip dari Empat puluh Masalah Agama Jilid 3 halaman 147)

Qobliyah Jum’at dalam Shohih Ibnu Hibban

مَا صَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانٍ مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِاللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ “مَا مِنْ صَلاَةٍ مَفْرُوْضَةٍ إِلاَّ وَبَيْنَ يَدَيْهَا رَكْعَتَانِ

Hadits yang dishohihkan oleh Ibnu Hibban dari Abdullah bin Az-Zubair “Semua shalat fardlu itu pasti diikuti oleh shalat sunnat qabliyah dua rakaat”

Qobliyah Jum’at dalam Riwayat Bukhori dan Muslim

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ الجُمْعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعاً، رواه البخاري و مسلم

Artinya: ”Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ”Jika salah seorang di antara kalian shalat Jum’at hendaklah shalat sunah sesudah jum’at  empat rakaat”. (HR. Bukhari dan Muslim).

ترسبوت دلم كتاب كتاب حديث : عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ مُغْفَلٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ. (رواه البخاري ومسلم). داري عَبْدِ اللهِ ابْنِ مُغْفَلْ بليو بركات : برسبدا رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : “ديأنترا دوا أذان أدله سمبهيڠ” (حديث رواية البخاري دان مسلم

Dari Abdullah bin Mughfal, Rasulullah SAW beliau bersabda: “Diantara dua adzan itu ada sholat” (HR Bukhori dan Muslim)

Kami rasa cukup keterangan-keterangan singkat ini untuk dijadikan dalil dan pantas diikuti sebagaimana guru kami melakukannya.

Kesimpulan tentang Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at

Kami Dutadakwah menyimpulkan:

Berdasarkan pada keterangan di atas, dan keta’atan kami pada guru yang telah banyak memberi ‘ilmu pada kami, maka kami menyimpulkan sebagai berikut:

  1. Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at adalah sunnah
  2. Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at Tidak Bid’ah
  3. Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at Bukan salah dan kesalahan, meski ada yang berpendapat: bahwa Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at merupakan perbuatan salah dan kesalahan
  4. Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at mendapat pahala jika dikerjakan dan tidak berdosa jika ditinggalkan
  5. Yang mau mengerjakan Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at, jika masih ada kesempatan waktu, sebaiknya tetap dikerjakan, namun jika waktunya sudah sempit atau khotib sudah di mimbar, sebaiknya cukup dengan sholat sunnah tahayatul-masjid saja, in syaa allah sholat tersebut akan ternilai Tahiyatal-Masjid dan sekaligus sebagai Qobliyah Jum’at
  6. Bagi yang tidak suka dengan Sholat Sunnah Qobliyah Juma’at, sebaiknya duduk i’tikaf.
  7. Dalam perkara yang berbeda selama perbedaan itu masih dalam furu’iyah, maka kami padang perlu untuk berpegang erat pada Sikap “Toleransi”

Niat Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at Tulisan Arab:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : أُصَلِّي سُنَّةَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَبْلِيَةً لِّلّٰهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ

Niat Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at Tulisan Indonesia:

Bismillahir rohmanir rohiim: Usholi Sunnatal-Jum’ati Rok’ataini mustaqbilal qiblati Qobliyatan lillahi ta’ala Allahu Akbar.

Terjemahan Niat Sholat Qobliyah Jum’at

Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang: Saya niat sholat Sunnah Jum’at dua roka’at menghadap qiblat sunnah qobliyah karena Allah Ta’ala Allahu-Akbar

Tata Cara Untuk Menunaikan Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at

Khusus bagi  yang mau malakukan sholat Sunnah Qobliyah Jum’at caranya adalah sebagai berikut:

  1. Jika antum masuk masjid jangan duduk dulu sebelum menunaikan sholat sunnah dua roka’at, karena kalau antum sudah duduk dengan waktu tertentu maka waktu untuk sholat sunnah dua roka’at tersebut sudah habis, itulah yang dinamakan sholat sunnah tahiyatal-masjid.
  2. Setelah Sholat Tahiyatal-Masjid jika antum masih basah dari air wudhu, sebaiknya antum sholat lagi dua roka’at dengan niat sholat syukur wudhu, namun jika air wudhunya sudah kering, maka waktu untuk sholat sunnah syukur wudhu sudah habis.
  3. Jika sudah dikumandangkan adzan pertama pada hari jum’at, maka antum sholat dua roka’at diperingan sebelum khotib naik mimbar, itulah yang dimaksudkan dengan sholat sunnah qobliyah jum’at, namun apabila di suatu tempat tidak terbiasa dengan cara dua kali adzan, maka waktu antum tidak ada untuk menunaikan sholat qobliyah jum’at, dan tidak perlu juga menunaikannya.
  4. Jika antum sudah tau bahwa di suatu tempat tersebut sudah terbiasa adzannya satu kali, sedangkan antum sudah terbiasa mengerjakan sunnah qobliyah jum’at, maka solusinya bisa dikerjakan sedikit sebelum adzan dikumandangkan atau sekira 3-4 menit sebelum kumandang adzan jum’at.
Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at Dalil dan Penjelasannya
Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at Dalil dan Penjelasannya

Praktek Sholat Sunnah Qobliyah Jum’at Tulisan Arab

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : أُصَلِّي سُنَّةَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَبْلِيَةً لِّلّٰهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ

باچ إفتتاح، كمودييان باچ فاتحة، تروس باچ : بسم الله الرّحمن الرّحيم * قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ * لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ * وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ * وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ * وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ * لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

ركوع، إعتدال، سجود، دودك دي أنترا دوا سجود، سجود، برديري، باچ فاتحة، تروس باچ : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾،   ركوع، إعتدال، سجود، دودك دي أنترا دوا سجود، سجود، دودك ترأخير، تشهد، سلام، سٓلٓسَيْ

Demikian Uraian tentang Sholat Sunnah Jum’at, Qobliyah, Dalil & Penjelasannya Mudah-mudahan  Pembahasan ini bermanfaat untuk kita semua. Jika dalam meteri ini banyak hal yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan nurani Pembaca, maka abaikan saja materi ini. Terima kasih atas kunjungannya dan mohon ma’af atas segala khilaf, Ghofarollahu liy wa lakum.

بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ