Berlomba dalam kebaikan : Dan Menganjurkan Kepada Orang Agar Menujunya

Posted on

Berlomba Dalam Kebaikan : Dan Menganjurkan Kepada Orang Agar Menujunya – Baiklah Pembaca yang kami banggakan, kali ini Dutadakwah akan manyampaikan materi tentang “Berlomba Dalam Kebaikan”. Pastabiqul-khairat adalah perbutan yang memang dianjurkan dalam ajaran Islam.

Berlomba dalam kebaikan : Dan Menganjurkan Kepada Orang Agar Menujunya

Untuk membicarakan tema kita kali ini iaitu “Berlomba Dalam Kebaikan”. Tema tersebut akan kita uraikan sesuai dengan apa yang kami nuqilkan dari keterangan-keterangan Qur’an dan Hadits. Dan utnuk lebih gamblangnya mari ikuti setelah mukadimah di bawah ini.

Mukadimah

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْمِ اللهِ  الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، الحَمْدُ للهِ أَمَرَنَا بِأَنْ نَّسْتَبِقَ الْخَيْرَاتِ، الصَّلَاةُ وَ السَّلامُ  عَلىَ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ:  أَمَّا بَعْدُ 

Alhamdulillah Segala puji bagi Allah yang telah menyuruh kita berlomba dalam kebaian. Shalawat Salam semoga tetap Allah anugerahkan ke haribaan Nabi Agung Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Pembaca yang dirahmati Allah. Barangkali pembaca sering mengikuti acara Musabaqah. Nah pada kesempatan kali ini Dutadakawah akan memberikan materinya.

Berlomba Dalam Kebaikan

Berlomba-lomba untuk menuju kepada kebaikan itu diterang dalam alqur’an sebagaimana Allah berfirman:

فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ، سورة البقرة : ١٤٨

Artinya: “Maka berlumba-lumbalah engkau sekalian untuk mengerjakan berbagai kebaikan.” (QS. al-Baqarah : 148)

Dan dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman pula:

وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ، سورة ال عمران : ١٣٣

Artinya: “Dan bersegeralah engkau sekalian menuju pada pengampunan dari Tuhanmu dan juga memasuki syurga yang luasnya adalah seperti langit dan bumi, disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (ali-lmran: 133)

Hadits Tentang Berlomba Dalam Kebaikan

Mengenai berbagai perbutan yang baik Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh untuk bersegara. Alasan Untuk mempersegerakan berbuat kebaikan itu adalah:. Setiap kita tidak ada yang tahu apa yang akn terjadi di depan kita, hanya Allahh sajalah yang lebih tau. Oleh karenanya jangan menyia-nyiakan kesempatan yang baik, karena boleh jadi kesempatan tersebut tidak terulang. Wallahu a’lam.

Petama tentang bersegera untuk beramal

Ada banyak hadits menerangkan tentang bersegera untuk beramal baik diantaranya adalah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ. يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيْهَا مُؤْمِناً وَيُمْسِي كَافِراً. أَوْ يُمْسِي مُؤْمِناً وَيُصْبِحُ كَافِراً. يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا،  رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya:  Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

“Bersegeralah engkau sekalian untuk melakukan amalan-amalan yang baik-baik sebelum datangnya bermacam-macam fitnah yang diumpamakan sebagai potongan-potongan dari malam yang gelap gulita”.

Pada Pagi ahrinya seseorang itu menjadi orang mu’min dan bisa jadi pada petang harinya menjadi orang kafir, ada lagi yang berpetang-petang masih sebagai seorang mu’min, tetapi berpagi-pagi telah menjadi seorang kafir. Orang itu menjual agamanya dengan harta dari keduniaan”. (HR. Muslim)

Kedua Tentang Mempersegerakan Sedekah

Dalam Hadits disebutkan:

عَنْ أبي سِـرْوَعَةَ – بِكَسْرِ السِّيْنِ الْمُهْمَلَةِ وَفَتْحِهَا – عُقْبةَ بْنِ الْحَارِثِ رَضْيَ اللهُ عَنْه، قَالَ: صَلَّيتُ وراءَ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِيْنَةِ العَصْرَ، فسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ مُسْرِعًا فَتَخَطَّى رِقابَ النَّاسِ إِلَى بَعْضِ حُجَرِ نِسَائِهِ، ففَزِعَ النَّاسُ مِنْ سُرْعَتِهِ، فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ، فَرَأَى أَنَّهُمْ قَدْ عَجِبُوْا مِنْ سُرْعَتِهِ، قَالَ: «ذَكَرْتُ شَيْئًا مَنْ تِبْرٍ عِنْدَنَا، فكَرِهتُ أَنْ يَحْبِسَنِيْ، فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ، رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Artinya: Dari Abu Sirwa’ah (dengan kasrahnya sin yang muhmalah dan boleh pula dengan difathahkannya), iaitu ‘Uqbah bin al-Harits r.a., katanya:

“Saya bersembahyang di belakang Nabi ﷺ di Madinah yakni shalat ‘ashar. Kemudian setelah bersalam lalu berdiri bergegas-gegas, terus melangkahi leher orang-orang banyak untuk menuju ke salah satu bilik isterinya. Orang-orang banyak yang takut kerana melihat bergegas-gegasnya beliau itu. Selanjutnya Nabi ﷺ keluar lagi menemui sahabat-sahabatnya itu lalu mengetahui bahawa mereka itu benar-benar terheran-heran kerana bergegas-gegasnya tadi. Beliau ﷺ lalu bersabda:

ذَكَرْتُ شَيْئًا مَنْ تِبْرٍ عِنْدَنَا، فكَرِهتُ أَنْ يَحْبِسَنِيْ، فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ

“Saya ingat pada sepotong emas yang ada di tempatku, maka saya tidak senang kalau benda itu mengganggu fikiranku untuk menghadap Allah Ta’ala. Oleh sebab itu saya menyuruh supaya benda tadi dibagi-bagikan”. (Riwayat  Bukhari)

Dan disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari yang lain demikian:

كُنْتُ خَلَّفْتُ فِي البَيْتِ تِبْرًا مِنَ الصَّدَقَةِ ، فَكَرِهْتُ أَنْ أُبَيِّتَهُ

“Saya meninggalkan di rumah sepotong emas dari hasil sedekah, maka saya tidak senang kalau sampai menginapkannya.”

At-tibru, artinya ialah potongan-potongan emas atau perak.

Ketiga Tentang Jihad Fi Sabilillah

Diterangkan dalam sebuah hadits:

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رجلٌ للنبيِّ ﷺ يومَ أُحُدٍ: أَرَأَيْتَ إِنْ قُتِلْتُ فَأَيْنَ أَنَا؟ قَالَ: فِي الْجَنَّةِ فَأَلْقَى تَمْرَاتٍ كُنَّ فِي يَدِهِ، ثُمَّ قَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ. متفقٌ عَلَيهِ

Artinya: Dari Jabir r.a., katanya: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi ﷺ pada hari perang Uhud:

“Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya terbunuh, di manakah tempatku?” Nabi ﷺ bersabda: “Dalam syurga.”

Orang tersebut lalu melemparkan beberapa buah kurma yang masih di tangannya kemudian berperang sehingga ia dibunuh dan mati syahid”. (Muttafaq ‘alaih)

 

Berlomba Dalam Kebaikan
Berlomba Dalam Kebaikan

Demikia Ringkasan tentang ;  Berlomba Dalam Kebaikan : Dan Menganjurkan Kepada Orang Agar Menujunya – yang dapat Dutadakwah jelaskan, semoga pembaca terinspirasi dan bisa untuk mengamalkannya. Abaikan Penjelasan kami ini apabila pembaca merasa tidak nyaman dengan keteranmgan ini. Wallahul-muwaffiq.