Sholat Tasbih : Doa, Niat dan Tatacaranya (Lengkap)

Posted on

Sholat Tasbih : Doa, Niat dan Tatacaranya (Lengkap) – Pada pembahasan kali ini Duta Dakwah akan menerangkan tentang sholat tasbih. Yang meliputi pengertian sholat tasbih, hukum, waktu, tata cara dan doa sholat tasbih dengan secara lengkap dan jelas. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut ini.

Sholat Tasbih : Doa, Niat dan Tatacaranya (Lengkap)

Sholat sunah tasbih adalah salah satu amalan sunnah terbaik yang bisa dilaksanakan oleh setiap individu muslim. Disebut dengan tasbih karena pada tata cara pelaksanaannya itu diisi dengan bacaan-bacaan tasbih yang secara pengertian itu berarti mensucikan dzat Allah SWT dari segala hal yang bersifat tidak pantas dan layak baginya.

Sementara pengertian mengenai sholat tasbih yaitu sholat sunah yang berjumlah 4 rakaat dengan 2 kali salam baik dilakukan di siang hari atau bisa dilakukan di malam hari. Sebagaimana dalam sebuah hadis menerangkan tentang bagaimana cara Nabi melaksanakan sholat tasbih tersebut.

Walaupun secara hukum sholat tasbih dihukumi sunah, namun jika di lihat dari tata cara pelaksanaan dan hikmahnya terdapat keistimewaan yang bisa dirasakan dalam sebuah pemahaman hakikat dari seorang hamba. Sebab makna yang sesungguhnya dari arti pada kata tasbih tersebut adalah pensucian atau lebih tepatnya lewat hikmah dan keberkahan dari amalan sholat tasbih tersebut bisa tertanam dalam diri kita semua.

Untuk itulah mengetahui tentang sholat sunah tasbih ini penting kiranya bagi kita semua untuk senantiasa bisa mengerjakan sesuai dengan kaidah yang telah di anjurkannya. Sebagaimana banyak keterangan baik hadits ataupun Qoul ulama yang mengatakan tentang pengertian sholat tasbih itu.

Maka dari itu ada beberapa hal tentang tata cara pelaksanaannya mulai dari niat, doa dan rangkaian amalan pelaksanaan sholat tasbih seperti berikut ini.

Pengertian Shalat Tasbih

Shalat tasbih adalah shalat sunah yang di dalamnya banyak mengandung bacaan tasbih, yaitu sebanyak 300 kali yang dibaca dalam sholat tersebut. Shalat Tasbih merupakan shalat sunnah dengan empat rakaat yang boleh dilaksanakan pada malam hari ataupun siang hari.

Hukum Shalat Tasbih

Hukumnya adalah sunnah. Shalat tasbih dianjurkan kepada kita untuk dilakukan setiap hari, atau kalau tidak mampu dilakukan dalam seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau setahun sekali. Paling tidak harus ada semur hidup sekali. Demikian Rasulullah menganjurkan kepada umatnya.

Waktu Sholat Tasbih

Yaitu bisa dilakukan kapan saja, asalkan jangan pada waktu-waktu dilarangnya sholat. Seperti saat tergelincirnya matahari (sesudah sholat subuh sampai masuk waktu dhuha) dan saat terbenamnya matahari (sesudah sholat ashar). Jika sholat ini dilaksanakan pada siang hari, maka lebih baik hanya satu salam seperti Sholat Dhuhur, yaitu dilaksanakan langsung empat rakaat. Namun, apabila sholat ini dilaksanakan pada malam hari, maka lebih baiknya dengan dua kali salam (dua kali sholat dengan masing-masing dua rakaat) sebagaimana sholat sunah lainnya.

Tata Cara Sholat Tasbih

1. Niat Shalat tasbih

ْأُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَر

Ushalli Sunnatat-Tasbihi Rok’ataini Mustaqbilal- Qibalti Lillahita’ala Allahu Akbar

2. Surat- surat yang dibaca setelah surat al Fatihah adalah awal surat al Hadid, al Hasyr, as Shafat dan at Taghabun. Ataupun membaca surat al Zalzalah pada rakaat pertama, surat al ‘Adiyat pada rakaat kedua, surat al- Takasur pada rakaat ketiga dan rakaat keempat dengan membaca surat al Ikhlash. Kemudian mambaca kalimat tasbih sebagai berikut :

سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

3. Pada rakaat pertama, membaca surat al Zalzalah setelah membaca al Fatihah. Lalu membaca tasbih 15 kali

4. Ruku’, lalu membaca tasbih 10 kali setelah membaca doa ruku’

5. I’tidal, lalu membaca tasbih 10 kali setelah membaca doa i’tidal

6. Sujud pertama, lalu membaca tasbih 10 kali setelah membaca doa sujud

7. Duduk diantara dua sujud, lalu membaca tasbih 10 kali setelah membaca doa duduk diantara dua sujud

8. Sujud kedua, lalu membaca tasbih 10 kali setelah membaca doa sujud

9. Ketika akan berdiri, hendaknya duduk istirahat terlebih dahulu (sebagaimana duduk tahiyatul awal) dengan membaca tasbih 10 kali.

10. Lalu berdiri untuk melaksanakan rakaat yang kedua dengan cara yang sama seperti rakaat pertama.

11. Duduk tahiyat, baik tahiyat awal atau tahiyat akhir, setelah atau sebelum membaca doa tahiyat, hendaknya membaca tasbih lagi 10 kali

12. Salam

Doa Shalat Tasbih

 اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَكَ، اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِي عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِك عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْك حَتَّى أَخْلُصَ لَك النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُونَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ  وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النُّورِ

Allâhumma innî as’aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a‘mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa ‘azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta‘abbuda ahlil wara‘i, wa ‘irfâna ahlil ‘ilmi hattâ akhâfak.

Allâhumma innî as’aluka makhâfatan tahjizunî ‘an ma‘âshîka hattâ a‘mala bi thâ‘atika ‘amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ’an minka wa hattâ atawakkala ‘alaika fil ’umûri kullihâ wa hattâ akûna ’uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang ahlul- yaqin, ketulusan mereka ahli taubat, keteguhan hati mereka ahli sabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka ahli berharap, ibadah mereka ahli wara’, dan kebijaksanaan mereka ahli ilmu sehingga aku menjadi takut kepada-Mu. 

Artinya: Ya Allah, masukkanlah rasa takut pada kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).” Ya Allah sesungguhnya aku meminta padaMu rasa takut yang menjagaku dari melakukan kemaksiatan pada-Mu hingga dengan patuh taat padaMu aku bisa melakukan amal yang dengannya bisa kuraih ridhoMu dan dengan taubat aku dapat mengambil rasa takut kepada Engkau, dan kumurnikan padaMu nasehat karena malu pada Engkau. Dan hingga aku pasrahkan segala urusan padaMu karena wujudnya prasangka baik kepadaMu. Maha Suci Allah Sang Pencipta Cahaya”. (Riwayat lain, Pencipta api)

Panduan Sholat Tasbih

Berikut ini Panduan Sholat Tasbih yang ringan:

  1. ْأُصَلِّيْ   سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَر
  2. Baca Iftitah, Baca Fatihah kemudian baca surat Alhakumut takatsur:
  3. بسم الله الرّحمن الرّحيم، أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ* حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ* كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ* ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ* كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ* لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ* ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ* ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
  4. Terus Baca Tasbih  سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  lima belas kali
  5. Ruku’ Baca Tasbih Ruku’ 3 kali tambah bacaan : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  6. I’tidal : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّّنَا لَكَ الْحَمْدُ  kemudian baca : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  7. lanjut sujud baca Tasbih  sujud 3 kali baca سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ   sepuluh kali,
  8. duduk di antara dua sujud baca Robbig firli dst.. terus baca lagi  سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  9. sujud lagi dan baca Tasbih sujud 3 kali kemudian kemudian baca سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  10. kemudian bangun dari sujud jangan langsung berdiri, duduk istirohat dan baca سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali, baru berdiri baca Fatihah, kemudian baca surat wal-‘ashri:
  11. بسم الله الرّحمن الرّحيم، وَالْعَصْرِ .اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
  12. Terus Baca Tasbih  سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  lima belas kali
  13. Ruku’ Baca Tasbih Ruku’ 3 kali tambah bacaan : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  14. I’tidal : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّّنَا لَكَ الْحَمْدُ  kemudian baca : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  15. lanjut sujud baca Tasbih  sujud 3 kali baca سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ   sepuluh kali,
  16. duduk di antara dua sujud baca Robbig firli dst.. terus baca lagi  سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali,
  17. sujud lagi dan baca Tasbih sujud 3 kali kemudian kemudian baca سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali.
  18. Duduk Tasyahud Akhir maka baca dulu سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ  sepuluh kali, kemudian baca At-Tahiyatul- Mubarokatus sholawatut- Thoyibatul-lillah dst.. sampai dengan Salam.
  19. Setelah itu berdiri lagi laku seperti yang tadi, hanya suratnya setelah Fatihah di roka’at ke tiga baca surat al-Kafirun:
  20. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6
  21. Dan pada roka’at ke empat setelah Fatiha maka baca surat al-Ikhlash :
  22. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4
  23. Setelah salam baru baca Do’a :   اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى   dst…. sampai dengan selesai

Demikian ulasan kami tentang Sholat Tasbih : Doa, Niat dan Tatacaranya (Lengkap). Semoga dengan mengetahuinya kita menjadi semangat untuk melaksanakannya dan terus meningkatnya sehingga menjadi hamba-hamba Allah yang senantiasa melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW.