Memandikan Jenazah : Mayit Laki-laki Dewasa Lengkap

Posted on

Memandikan Jenazah : Mayit Laki-laki Dewasa Lengkap – Kali ini kami Duta Dakwah akan menuliskan Doa-doa Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa. Sebagaimana yang sudah kita maklumi bahwa hokum memandikan Jenazah adalah wajib kifayah, jadi jika tidak dimandikan maka berdosa.

Adapun Doa-doanya itu tidak wajib, tapi tentunya akan lebih sempurna bila setiap pekerjaan selalu diiringi dengan doa.

Memandikan Jenazah : Mayit Laki-laki Dewasa Lengkap

Walaupun doa-doa memandikan jenazah itu tidak wajib, akan tetapi jelas lebis sempurna jika setiap kita memandikan jenazah itu selalu diiringi dengan membaca doa.

Dan untuk lebih jelasnya secara terperinci mari kita ikuti uraian kami berikut ini:

Mukodimah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ

الحمد لله الذي انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام وهدىنا على الدين الاسلام صلاة الله وسلامه على خير الأنام وءاله وصحبه اجمعين

Kaum Muslimin muslimat Rahimakumullah, Segala Puji milik Allah yang wajib kita memuji-Nya. Al-hamdulillah Allah SWT telah memberikan ni’mat kepada kita semua, yang ni’mat tersebut jelas tak akan terhitung jumlahnya, terutama ni’mat iman dan ni’mat islam.

Saudaraku yang dirahmati Allah melalui risalah ini kami akan tuliskan doa untuk memandikan jenazah laki-laki, mudah-mudahan tulisan ini bermanfa’at.

Kewajiban yang hidup terhadap mayit:

Sebagaiman yang sudah kita sama-sama ketahui bahwa: Wajib bagi kita atas mayit itu ada empat perkara

  1. Memandikan.
  2. Mengkafani.
  3. Menyolatkan.
  4. Menguburkan

Dan ada dua macam mayit yang tidak perlu dimandikan dan disholatkan

  1. (yakni orang yang gugur jihad fi sabilillah)
  2. Siqith (anak keluron yakni lahir belum sempurna empat bulan sehingga ada teriakan atau bersin, maka apabila lahir ada suara walaupun sedikit, artinya sempat hidup walaupun satu detik maka hukumnya sama dengan yang sudah besar).

Sehubungan dengan kewajiban tersebut pada nomor satu sampai nomor dua, maka melalui risalah ini kami sampaikan beberapa sunahnya untuk menyempurnakan yang wajib.

Cara Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa

Jenazah Laki-laki Dewasa harus dimandikan oleh kaum laki-laki juga dan kaum bagi kaum perempuan tidak boleh memadikannya meski itu anaknya kecuali dhorurat. Adapun Istrinya tentu diperbolehkan untuk memandikan suaminya, tetapi jika yang memandikan jenazah laki-laki tersebut adalah kaum bapak-bapak yang bukan muhrimnya maka yang terbaik istrinya tidak ikut memandikannya, alasannya bukan tidak boleh, melainkan menjaga hal-hal yang mengarah pada fitnah, artinya jika tidak akan mengundang adanya fitnah maka tidak mengapa, karena bagaimanapun istri itulah yang paling dekat terhadap suaminya.

Memandikan Jenzah harus tertutup dari pandangan umum walaupun itu jenazah laki-laki kecuali dalam keadaan dhorurat, dan sebisa mungkin yang memandikan itu adalah keluarga terdekat.

Memandikan Jenazah adalah hal yang pertama kali untuk dikerjakan dalam mengurusi jenazah dan hal itu adalah merupakan tindakan memuliakan dan membersihkan jasad mayit.

Aturan dan Tata Cara Memnadikan Jenazah

Dalam memandikan jenazah ada aturan juga ada tata caranya yang semestinya dikerjakan pada saat memandikan jenazah.

Para ulama menerangkan: Ada dua macam dalam memandikan jenazah yang bisa dilakukan, yaitu cara minimal (cara yang paling sangat sederhana, artinya hanya melepas kewajiban saja) dan yang kedua cara sempurna, (cara memandikan yang paling afdol)

Cara Memandikan Jenazah yang Hanya Gugur Kewajiban

Cara yang paling minimal, yakni cara yang asal gugur kewajiban bagi orang yang hidup, artinya memandikan jenazah yang bisa disebut sudah memenuhi standara cukup untuk menggugurkna kewajiban.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safînatun Najah (Beirut: Darul Minhaj, 2009):

أَقَلُّ الْغُسْلِ تَعْمِيْمُ بَدَنِهِ بِالْمَاءِ

Artinya:Setidak-tidaknya memandikan mayit itu harus meratakan air ke seluruh anggota badan mayit dengan air.”

Jadi kalau hanya sekedar menggugurkan kewajiban dan sah menurut hukum, maka cukup air itu disiramkan pada seluruh anggota badan mayit secara merata, begitu saja sudah cukup.

Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa yang Sempurna

Adapun memandikan jenazah yang sempurna sesuai dengan sunnah, dalam hal ini Syekh Salim menyampaikan dengan perkataannya:

وَأَكْمَلُهُ اَنْ يَغْسِلَ سَوْأَتَيْهِ وَأَنْ يَزِيْلَ الْقَذْرَ مِنْ أَنْفِهِ وَأَنْ يُوْضِأَهُ وَأَنْ يَدْلُكَ بَدَنَهُ بِالسِّدْرِ وَأَنْ يَصُبَ الْمَاءَ عَلَيْهِ ثَلَاثًا

Artinya: “Dan adapun sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua pantatnya, dan agar menghilangkan kotoran dari hidungnya, kemudian mewudhukannya, menggosok badannya dengan daun bidara, dan menyiramnya dengan air sebanyak tiga kali.”

Syarat Orang yang Memandikan Jenazah

  1. Muslim
  2. Ber’akal
  3. Baligh
  4. Jujur & Sholih
  5. Amanah, tahu hukum dan tata cara memandikan Jenazah
  6. Bisa menutupi aib Jenazah

Urutan yang Sebaiknya Memandikan Jenazah Laki-laki:

  1. Laki-laki yang masih ada hubungan keluarga seperti: anak, adik, kakak, bapak, atau kakek
  2. Istrinya, karena istri boleh mendikan jenazah suaminya
  3. Laki-laki lain yang tidak ada hubungan keluarga.
  4. Perempuan yang masih berstatus Muhrim (yang haram dinikah)

Cara Memandikan yang Sempurna:

  1. Periksalah kuku jenazah, jika kukunya panjang maka dipotong dulu ukuran normal.
  2. Periksa bulu ketiaknya, jika panjang sebaiknya dicukur. dan bulu kemaluan tidak boleh dicukur sabab itu adalah aurat.
  3. Selanjutnya angkat kepala jenazah sampai setengah duduk lalu tekan perutnya supaya kotorannya keluar.
  4. Kemudian siram seluruh tubuh jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuhnya.
  5. Bersihkan qubulnyq (kemaluannya) dan dubur supaya tidak ada kotoran yang menempel
  6. Pada saat membersihkan qubul dan dubur mestinya memakai sarung tangan supaya tangan tidak menyentuh kemaluan jenazah secara langsung.
  7. Setelah kotoran dalam perut sudah bersih, selanjutnya adalah menyiram jenazah, silaman dimulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai kepala, leher, dada, perut, paha sampai kaki paling ujung. Sambil baca doa. Sakollahu shobiba rohmatihi waridwanihi
  8. Basuh jenazah dengan menuangkan air ketubuh jenazah, lalu bagian tubuh juga digosok perlahan dengan atangan atau kain handuk yang halus sambil berdoa: Sakollahu shobiba rohmatihi waridwanihi
  9. Apabila sudah selesai dimandikan, orang yang memandikan mewudhukannya seperti wudhu yang biasa dilakukan sebelum sholat, yang perlu diingat adalah jangan memasukan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, akan tetapi cukup dengan cara membasahi jari yang dibungkus dengan kain atau sarung tangan lalu bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah sampai bersih.
  10. Menyela-nyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air perasan daun bidara, dan sisanya dapat digunakan untuk membasuh sekujur tubuh jenazah kalau meang daun bidaranya ada, kalau tidak ya tidak perlu.
  11. Setelah itu keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk, selanjutnya tinggal mengkafani.

Saudarku yang kami muliakan pada kesempatan ini kami tidak akan panjang lebar membahas tentang memandikan mayit yang paling sempurna, untuk lebih jelasnya ada baiknya antu baca saja dalam fiqih-fiqih Syafi’iyah. Dan berikut ini kami akan tuliskan doa-doanya

Bacaan Memejamkan Mata Mayit yang masih terbuka

Pertama Apabila melihat orang yang meninggal dan matanya masih terbuka/tidak mejam maka pejamkanlah dengan perlahan sambil membaca Bismilah.

Bacaan Untuk Memajamkan Mata Mayit

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ

Bismillahirrohmanirrohim. Bismilahi wa’ala milati rosulillahi solallahu ‘alaihi wasalam.

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Dengan Nama Allah dan tetap di atas Agama Rasulullah Sollallahu ‘alai wa sallam.

Bacaan untuk Menggotong Mayit

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ

Bismillahirrohmanirrohim. Bismilahi wa’ala milati rosulillahi solallahu ‘alaihi wasalam.

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Dengan Nama Allah dan tetap di atas Agama Rasulullah Sollallahu ‘alai wa sallam.

Bacaan Niat Memandikan Mayit Laki-laki Dewasa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-gusla ‘ala hadzal-mayiti fardho kifayatin lilhita’ala.

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mandi (Memandikan) atas mayit ini Karena Allah Ta’ala

Doa menggosok mayit yang sedang di mandikan dengan sabun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ سَقَى اللهُ صَبِيْبَ رَحْمَتِهِ وَرِضْوَانِهِ

Bismillahirrohmanirrohim. Sakollahu shobiba  rohmatihi waridwanihi.

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Semoga Allah Menuangkan Rahmat dan Keridhoan-Nya

Niat Mengistinjakkan Mayit Laki-laki Dewasa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْإِسْتِنْجَاءَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-istinja-a ‘ala hadzal-mayiti lilahi ta’ala.

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mengistinjakkan Atas Jenazah ini Karena Allah Ta’ala

Niat Mewudhukan Mayit Laki-laki Dewasa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-wudhu-a ‘ala hadzal-mayiti lilahita’ala.

Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat berwudhu (Mewudhukkan) atas mayit ini Karena Allah Ta’ala

Doa Setelah Mewudhukan Mayit Laki-laki Dewasa

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْهُ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Bismillahirrohmanirrohim. Allahummaj’alhu minatawabina waj’alhu minal-mutathohirin.

Artinya: Ya Allah Jadikan dia masuk pada golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah dia masuk di golongan orang-orang yang bersih

Niat Mandi setelah Memandikan Mayit

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِغُسْلِ الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-ghusla lighuslil-mayiti lilahita’ala.

rtinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mndi karena Memandikan Mayit Karena Allah Ta’ala

Bacaan Ketika Mengkafani Mayit

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ

Allahumma Shollia ‘ala Sayidina Muhammadin, Asyhadu AnLaa-ilaha illallah, wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.

Artinya: Ya Allah Berikanlah Rahmat atas Penghulu kami Nabi Muhammad s.a.w., Aku bersaksi Bahwa Tidak ada Tuhan yang hak wajib disembah kecuali Alallah, dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah Utsan Allah.

Doa Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa
Doa Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa

Diantara Kesempurnaan Mengurus Jenazah

Selain Doa-doa tersebut di atas, untuk lebih sempurnanya dalam mengurus jenazah adalah:

  1. Syekh Nawawi Mengatakan dalam Kitab Kasyifatus saja: Disunahkan basuhan yang pertama dengan daun bidara, basuhan kedua untuk menghilangkan daun bidara, dan basuhan ketiga dengan air bersih yang diberi sedikit kapur barus yang sekiranya tidak sampai merubah air. Nah tiga basuhan tersebut terhitung sebagai satu kali basuhan dan disunahkan untuk mengulanginya dua kali lagi seperti basuhan-basuhan tersebut
  2. Ketika Memandikan harus diupayakan dalam menyiramkan air pada tubuh mayit itu tiga kali-tiga kali
  3. Hindarkan air dari Musta’mal
  4. Siramkan air mulai dari kepala kea rah kaki
  5. Gosok perlahan Tubuh Mayit dengan sabun atau air sabun
  6. Siram dengan air hitungan ganjil sambil digosok
  7. Baringkan mayit, hadapkan kesebelah kiri
  8. Siram dengan air hingga ke bagian belakang kemudian disabun lalu disiram lagi dengan hitungan ganjil dan digosok sampai bersih.
  9. Baringkan lagi mayit ke sebelah kanan kemudian siram dengan air terus disabun lalu disiram lagi dengan hitungan ganjil dan digosok sampai bersih.
  10. Bersihkan semua kotoran yang ada dibawah kuku tangan dan kakinya
  11. Jenazah aga diduduk sedikit miring ke belakang dengan ditopang tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengurut bagian perut jenazah aga ditekan agar apa yang ada di dalam perutnya keluar. Kemudian yang memandikan memakai sarung tangan atau membungkus tangan kirinya lalu membasuh lubang kubul dan dubur mayit.
  12. Bersihkan mulut dan hidungnya lalu mewudhukannya sebagaimana wudhunya orang hidup.

Demikian Memandikan Jenazah : Mayit Laki-laki Dewasa Lengkap  dan untyuk jenazah perempuna klik di sini : ⇒ Memandikan Jenazah :  Mayit Perempuan Dewasa Semoga dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Jika dalam uraian kami ini banyak hal yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan nurani pembaca, maka abaikan saja Risalah ini. Terima kasih atas kunjungannya dan mohon ma’af atas segala kekeliruannya, Ghofarollahu liy wa lakum.

بِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالْهِدَايَةُ و الرِّضَا وَالْعِنَايَةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ