Niat Mandi Hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha

Posted on

Niat Mandi Hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha – Hari raya idul fitri dan idul adha merupakan momen spesial bagi umat islam yang hanya datang satu kali dalam setahun, di mana idul fitri sendiri berada pada tanggal 1 syawal setelah umat islam melakuakn puasa di bulan ramadhan sebulan penuh. Dutadakwah akan menerangkannya.

Sedangkan idul adha berada pada tanggal 10 bulan dzulhijjah yang bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji serta penyembelihan hewan qurban. Kedua hari besar tersebut menjadi momen istimewa yang selalu disambut dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan.

Dalam menyambut datangnya hari raya tidak hanya di buktikan dengan berbagai aktivitas nyata. Jadi selain beribadah juga tidak sedikit dari masyarakat yang memberi ucapan idul fitri dan juga idul adha sebagai tanda mereka benar-benar mengagungkan kedua hari tersebut.

Niat Mandi Hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha

Menyemarakan kedua hari raya tersebut termasuk bagian dari sunnah. Setiap orang dianjurkan untuk menyambut kedatangannya dengan penuh kebahagiaan dan kesenangan. Salah satu bukti adanya membayar zakat dan berqurban agar orang miskin bisa merasakan kebahagiaan pahari mulia tersebut.

Pada kedua hari raya tersebut, terdapat kesunnahan yang lebih dianjurkan. Adapun yang dilakukan pada saat kedua hari raya tersebut adalah sholat idul fitri, idul adha secara berjamaah. Dalam pelaksanaan sholat hari raya lebaran ini tidak jauh berbeda dengan sholat pada umumnya.

Hadits tentang Idul-Adhha

Sebagaimana keterangan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi No 497

قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَ لَا يَطْعَمُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يُصَلِّىَ قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنْ عَلِيٍّ وَأَنَسٍ قَالَ أَبُوْ عِيْسَى حَدِيْثُ بُرَيْدَةَ بْنِ حُصَيْبٍ الْأَسْلَمِيِّ حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ وَ قَالَ مُحُمَّدٌ لَا أَعْرَفُ لِثَوَابِ بْنِ عُتْبَةَ غَيْرَ هَذَا الْحَدِيْثِ وَقَدِ اسْتَحَبَّ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنْ لَّا يَخْرُجَ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ شَيْئًا وَيُسْتَحَبُّ لَهُ أَنْ يُفْطِرَ عَلَى تَمَرٍ وَ لَا يَطْعَمُ يَوْمَ الْأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ

Artinya ; “Bahwa Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar (ke tempat shalat) pada hari raya idul fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan baliau tidak makan terlabih dahulu pada hari raya idul adlha sampai beliau shalat terlebih dahulu. (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ali dan Anas. Abu Isa berkata, hadits Buraidah bin Hushaib Al Aslami adalah hadits gharib. Muhammad berkata, dan saya tidak mengetahui (riwayatnya) Tsawab bin ‘Utbah selain hadits ini. Dan dikalangan ahli ilmu menganjurkan supaya tidak keluar (menuju tempat shalat) sehingga makan sesuatu pada hari raya idul fitri, dan mereka juga menganjurkan untuk memakan kurma, dan tidak makan terlebih dahulu pada hari raya idul adla sampai dia kembali (dari tempat shalat).”

Kesunahannya

Kesunnahan tersebut memiliki hikmah dan tujuan masing-masing. Salah satunya agar memberi kenyamanan dan ketentraman dalam ibadah. Apalagi pada hari raya id, mayoritas umat muslim berbondong-bondong untuk melakukan ibadah. Diantara pembahasan selanjutnya mengenai mandi hari raya sebelum sholat id bagimana tata cara dan juga niatnya.

Sebagai mana dalam HR. Ahmad No 16121

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْجُمْعَةَ وَيَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ الْفِطْرِ وَ يَوْمَ النَّحْرِ قَالَ وَكَانَ الْفَاكِهُ بْنُ سَعْدٍ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالْغُسْلِ فِيْ هَذِهِ الْأَيَّامِ

Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam mandi pada Hari Jumat, Hari Arafah, Idul Fitri dan Idul Adha. (Abdurrahman bin ‘Uqbah bin Al Faqih Radliyallahu’anhu) berkata; Al Faqih bin Saad menyuruh keluarganya mandi pada hari-hari tersebut.”

Adapun tata cara mengenai panduan dari mandi sunnah hari raya lebaran ini dilakukan sebelum pergi sholat id. Tentang tata cara dan pelaksanaan mandi seperti halnya mandi wajib pada umumnya yaitu mengalirkan air suci lagi mensucikan keseluruh tubuh.

Niat Mandi Sunnah Hari Raya Idul Fitri

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِّلّٰهِ تَعَالَى  

NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI ‘IIEDIL FITHRI SUNNATAN LILLAAHI TA’ALAA

Artinya : “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Fitri Sunnah karena Allah Ta’ala”

Niat Mandi Hari Raya Idul Adha (Sunah)

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْأضْحَى سُنَّةً لِّلّٰهِ تَعَالَى

NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI ‘IIEDIL ADHAA SUNNATAN LILLAAHI TA’ALAA

Artinya : “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala.”

 

Niat Mandi Hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha
Niat Mandi Hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha

Demikian ulasan Duta Dakwah tentang Niat Mandi Hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha. – Semoga dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.