Hari Besar Islam dan Penjelasannya

Posted on

Hari Besar Islam dan Penjelasannya – Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita mengetahui nama-nama hari besar dalam Islam. Untuk mengetahui hari besar Islam sebagai acuannya umat Islam menggunakan kalender hijriah. Dalam kalender hijriah, menggunakan peredaran bulan sebagai patokannya. Sedangkan kalender masehi menggunakan peredaran bumi terhadap matahari sebagai acuannya. Inilah mengapa antara kalender hijriah dan masehi setiap tahunnya ada selisih sekitar 10 hari. Dan Dutadakwah akan menerangkannya di bawah ini silahkan baca.

Hari Besar Islam dan Penjelasannya

Untuk mengetahui hari-hari besar dalam Islam, marilah kita simak penjelasan berikut ini:

Hari-hari besar dalam Islam adalah sebagai berikut:

Secara umum, hari besar Islam ada dua yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Akan tetapi umat muslim tidak hanya memperingati dua hari besar itu saja, akan tetapi banyak sekali hari-hari besar Islam.

1. Hari Raya Idul Fitri (1-2 Syawal)

Yaitu memperingati hari raya idul fitri. hari raya idul fitri biasa kita sebut dengan hari lebaran. Yang jatuh pada tanggal 1 syawal hingga 2 syawal. Hari saya idul fitri ini merupakan hari kemenangan bagi umat Islam dimana telah melakukan puasa satu bulan penuh di bulan ramadhan.

Puasa ini merupakan latihan bagi umat Islam untuk menjaga lisannya, hatinya, pikirannya dan seluruh anggota tubuhnya, sehingga pada hari raya idul fitri atau hari kemenangan umat muslim kembali dalam fitrahnya atau kembali suci.

2. Hari Raya Idul Adha (10 Dzullhijjah)

Yaitu memperingati hari raya idul adha, yang merupakan hari raya qurban yang biasa kita sebut dengan lebaran haji. Pada hari inilah umat muslim melakukan ibadah haji di mekkah, dan seluruh umat Islam melaksanakan shalat idul adha.

Setelah melaksanakan shalat idul adha, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang merupakan hewan ternak, seperti kambing, sapi, kerbau dan unta. Daging yang telah disembelih kemudian dibagikan sesuai dengan ketentuannya.

3. Isra’ Mi’raj  (27 Rajab)

Yaitu memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Sebuah peristiwa tentang perjalanan Nabi Muhammad dari masjidil Haram ke masjidil Aqsho sampai ke sidratil muntaha untuk menerima tugas dan kewajiban shalat lima waktu yang sebelumnya adalah 50 waktu.

Dan atas berbagai kebijakan pada akhirnya hanya shalat lima waktu yang wajib dilaksanakan dalam sehari semalam. Peristiwa isra’ mi’raj ini terjadi satu malam.

4.Bulan Ramadhan ( 01 Ramadhan )

Yaitu Menyambut awal puasa ramdhan dan Nuzulul-qur’an. Sebagaimana di dalam Q.S Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S Al-Baqarah ayat 185)

Berikut ini adalah keutamaan bulan ramdhan yaitu:

  • Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al Qur’an
  • Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan)
  • Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba
  • Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a

5. Nuzulul Qur’an (17 Ramdhan)

Yaitu memperingati hari turunnya Al-Qur’an yang berupa firman-firman Allah SWT kepada nabiyullah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam melalui perantara malaikat jibril yang kemudian dihimpun mejadi kitab suci Al-Qur’an.

6. Tahun Baru Islam (01 Muharrom)

Yaitu menyambut tahun baru hijriah atau tahun baru Islam. Dalam bulan muharrom ini, disunnahkan bagi kita untuk berpuasa. Rasulullah Saw juga menganjurkan kaum muslimin untuk berpuasa sebanyak-banyaknya pada bulan muharrom.

7. Hari ‘Asyuro (tanggal 10 muharrom)

Pada tanggal sepuluh bulan Muharrom ini disebut dengan ‘Asyro yang mana pada hari tersebut disunahkan berpuasa dan tambah puasa sunah juga pada tanggal sembilan muharroma yang disebut dengan Tasyu’a. sebagaimana yang kami baca dalam kitab Nihayatuz zain:

صَوْمُ يَوْمَ تَسُوْعَاءَ وَهُوَ تَاسِعُ الْمُحَرَّمِ. لِأَنَّهُ قال: «لَئِنْ عِشْتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ» فَقُبِضَ مِنْ عَامِهِ. نـهاية الزين حلمن :١٩٧

Yang Artinya: Puasa hari Tasu’a itu adalah puasa pada tanggal sembilan bulan Muharrom. Karena sesungguhnya Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabada: “Bila aku hdup sampai tahun depan niscaya aku berpuasa pada tanggal sembilan Muharrom dan pada tanggal sepuluh Muharrom. Dan beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam wafat pada tahun itu. (dikutip dari Kitab Nihayatuz-Zain, halaman 197)

 

8.  Maulid Nabi (12 Robi’ul Awal)

Yaitu memperingati maulid Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Hari peringatan maulid nabi ini pertama kali dilakukan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi. Dalam memperingati maulid nabi tersebut, beliau menceritakan sejarah kelahiran nabi sampai dengan perjuangan nabi untuk umatnya, yang patut dijadikan suri tauladan yang baik bagi umatnya.

Hari Besar Islam
Hari Besar Islam

Demikianlah penjelasan mengenai; Hari Besar Islam dan Penjelasannya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih