Dalil Menuntut Ilmu, Dalam Islam Serta Keutamaanya

Posted on

Dalil Menuntut Ilmu, Dalam Islam Serta Keutamaanya – Pembaca yang kami banggakan Kali ini Dutadakwah akan menerangkan tentang Mencari Ilmu, kemudian bagaimana dalil dan keutamaannya.

Saudaraku muslim beriman, Tidak ada habisnya jika kita selalu membicarakan tentang ilu. Mencari ilmu tidak ada batasannya, bahkan sampai kita masuk ke liang lahat.

Mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi kita sebagai manusia, sebab tanpa ilmu kita tidak akan bisa menjalani hidup dengan baik. Manusia diberi akal dan pikiran maka carilah ilmu untuk kelangsungan hidup di dunia dan akhirat.

Dalil Menuntut Ilmu, Dalam Islam Serta Keutamaanya

Islam adalah agama yang paling sempurna, memiliki pandangan yang sama yaitu mencari ilmu yang bermanfaat merupakan sebuah kewajiban yang melekat pada manusia dari buaian hingga liang lahat. Selain merupakan sebuah kewajiban mencari ilmu juga memiliki keutamaan, apa saja keutamaan dari mencari ilmu dalam Islam, simaklah penjelasan berikut ini:

Adapun keutamaan mencari ilmu adalah sebagai berikut:

1. Amalan Yang Tidak Terputus

Mencari ilmu adalah salah satu bentuk amalan yang tidak akan terputus. Sehingga tidak ada batasan bagi manusia untuk mencari ilmu. Sebagaimana yang dinyatakan dalam sebuah hadits berikut:

“jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: shodaqoh jariahnya, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR Bukhori dan Muslim)

2. Menjadi Saksi Atas Kebenaran

Ilmu yang benar-benar diterapkan atau diamalkan dapat memberikan nilai kebenaran dan kebaikan. Sebagaimana terdapat didalam Al-qur’an surat Al-Imran ayat 18

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

3. Orang Yang Berilmu Diangkat Derajatnya

Janji Allah kepada orang yang berilmu adalah dengan mengangkat derajat mereka.

Sebagaimana didalam Al-qur’an surat Al – Mujadalah ayat 11

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

4. Perintah Allah SWT

Allah SWT telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk ditambahkan ilmu sebagaimana dalam firman Allah SWT Q.S Thaha ayat 114 yang artinya: “Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”

5. Orang Berilmu Akan Takut Kepada Allah SWT

Ilmu merupakan pegangan kehidupan, Islam sangat mewajibkan untuk mencari ilmu. Sehingga orang berilmu akan takut kepada Allah apalagi dalam berbuat dosa. Sebagaimana firman Allah SWT.

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orang yang berilmu).” (QS. Fathir 25).

6. Ilmu adalah Anugrah

Orang berilmu berarti dia mendapat anugrah dari Allah SWT. Karena ilmu adalah anugrah yang sangat besar dari Allah SWT. Sebagaimana firmannua berikut ini:

“Allah menganugerahkan al-hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah.” ( QS. Al-Baqarah 269)

7. Tanda Kebaikan dari Allah SWT

“Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, maka Allah akan membuat dia paham dalam agama.” (HR Bukhari dan Muslim).

8. Dibolehkan “Hasad” Kepada Ahli Ilmu

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ فِي الْحَقِّ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

Artinya; Telah menveritakan kepada kami Supyan dari Az-Zuhri dari Salim dari bapaknya dia mengatakan; Rassulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Tidak boleh hasud (Yakni tidak oleh dengki) kecuali dalam dua hal, yaitu terhadap orang yang Allah beri harta dan ia menggunakannya dalam kebenaran dan orang yang Allah beri hikmah lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya.” (HR Ahmad 4322 )

9. Jalan Menuju Syurga

Ilmu yang bermanfaat menjadi jalan untuk mencapai keridhoan-Nya. Nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya menjadikan kita sebagai manusia menanamkan nilai kebaikan dan kebenaran tersebut. Seperti pernyataan hadits berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ . (رواه مسلم وأبو داؤد)﯁

Artinya: dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu. dia berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Siapa saja yang menempuh jalan untuk meperoleh ilmu, maka pasti Allah akan memudahkan baginya sebab menuntut ilmu ke jalan menuju sorga, dan tidaklah berkumpul satu kelompok kaum di suatu rumah dari rumah Allah, yang mana perkumpulan mereka itu sambil membaca Alqur’an dan mempelajarinya melainkan akan diturunkan kepada mereka rasa ketenangan dan rahmat Allah, para malaikat akan menaungi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan penghuni-penghuni langit. (H.R. Muslim dan Abu Daud).

10. Malaikat Membentangkan Sayap Bagi Penuntut Ilmu

وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ

“Sesungguhnya para malaikat benar-benar membentangkan sayapnya karena ridho atas apa yang dicarinya,” (HR. Ahmad dan Ibnu majah).”

11. Memperoleh Pahala Bagi Yang Mengajarkannya

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa yang mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk, niscaya akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.”

 

Keutamaan Mencari Ilmu
Keutamaan Mencari Ilmu

Demikianlah penjelasan mengenai; Dalil Menuntut Ilmu, Dalam Islam Serta Keutamaanya – Semoga uraian ini dapat menginspirasi pembaca, hingga semangat dan senantiasa selalu mencari ilmu yang tidak pernah berhenti untuk terus mencarinya. Semoga bermanfaat dan Terimakasih atas kunjungannya. Wallahul Muwaffiq.